
JAKARTA – Sukmawati Soekarnoputri akhirnya meminta maaf atas puisi kontroversi ciptaannya berjudul ‘Ibu Indonesia’ yang dibacakan di peringatan 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (28/3).
Dalam konferensi pers yang dilakukan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4), Sukmawati dengan menangis mengatakan, ia sama sekali tidak berniat untuk menghina umat Islam. Menurutnya, puisi itu adalah pandangan pribadinya sebagai seorang seniman dan murni karya Sastra.
Didampingi putri bungsu proklamator Bung Hatta, Halida Nuriah Hatta, Sukmawati menyampaikan 5 poin dalam permintaan maafnya itu. Di antaranya, puisi ‘Ibu Indonesia’ yang ia bacakan sesuai dengan tema dari acara pagelaran busana yakni culture identity yang mana semata-mata dalam pandangannya sebagai seniman dan budayawati dan murni merupakan karya sastra Indonesia.
Ia juga mengatakan tidak berniat untuk menghina umat Islam Indonesia. Sukmawati mengaku sebagai muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislamannya. Ia juga putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh.
“Puisi ‘Ibu Indonesia’ adalah salah satu puisi yang saya tulis yang menjadi bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006. Puisi ‘Ibu Indonesia’ ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan yang saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli,” ujarnya.
Puisi itu ditulis sebagai bentuk dari upaya mengekspresikan diri melalui suara kebudayaan sesuai dengan tema acara. Ia tergerak oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam nusantara yang berkemajuan sebagaimana cita-cita Bung Karno. Puisi itu juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ibu pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu berbhineka namun tetap tunggal ika.
“Namun, dengan karya sastra dari puisi ‘Ibu Indonesia’ ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi ‘Ibu Indonesia’. Selain itu saya menyampaikan permohonan maaf kepada Anne Avantie dan keluarga serta apresiasi dan terima kasih kepada seluruh fashion designer Indonesia agar tetap berkreasi dan produktif,” bebernya. (rin/*)