BALI – Jembatan yang putus karena ambruk pada Minggu (16/10) di Kabupaten Klungkung, Bali sudah dinyatakan kritis untuk dilewati dan rambu larangan telah dipasang. Jembatan yang dikenal dengan Jembatan Kuning atau Jembatan Cinta itu dibangun tahun 1995.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (17/10) menyampaikan hal itu berdasarkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU). Jembatan penghubung Pulau Nusa Lemongan dan Nusa Ceningan itu merupakan jembatan Kabupaten Sematapura-Klungkung dengan bentang H beam 25 meter, gantung 90 meter dan H beam 25 meter sehingga total panjang 140 meter.
“Jembatan Kuning atau dikenal Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan runtuh pada Minggu (16/10/2016) pukul 18.30 Wita akibat kabel sling yang terputus,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, terhadap jembatan tersebut sudah dilakukan inspeksi pada kamis (13/10) sehingga dinyatakan kritis untuk dilewati. Namun, masyarakat tetap memanfaatkan karena merupakan satu-satunya jembatan penghubung ke dua pulau. Tidak adanya alternatif lain yang mudah untuk menyeberang menyebabkan jembatan itu masih tetap digunakan.
“Apalagi saat bersamaan sedang ada upacara agama Nyepi Segara di Pura Bakung. Diduga akibat kelebihan beban karena ada banyak orang dan 17 sepeda motor yang berada di atas jembatan saat runtuh,” lanjutnya.
Sebelumnya, jembatan tersebut sudah mengalami kerusakan dan beberapa kali perbaikan. Usulan penanganan jembatan dengan bentang 150 meter telah diajukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017.
Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung Nusa Lembongan – Nusa Ceningan runtuh pada pukul 18.30 Wita, Minggu (16/10). Dalam insiden tersebut, delapan orang meninggal dunia dan 34 orang luka-luka.
Sutopo menambahkan, pencarian terhadap korban sudah dihentikan karena tidak ada laporan korban hilang dari masyarakat sekitar. Dalam rapat koordinasi antara Bupati Klungkung, BPBD Klungkung, BPBD Provinsi Bali, TNI, Polri, Kantor SAR, Dinas PU dan perbekel Desa Nusa Penida dan Nusa Ceningan maka pencarian korban dihentikan.
Delapan korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara 34 orang yang luka-luka sudah pulang dari Puskesmas. 17 unit sepeda motor yng tercebur ke laut juga sudah diangkat. Semua korban adalah warga Desa Jungut Batu dan Desa Nusa Lembongan. BPBD masih di lokasi untuk melakukan rapat koordinasi penanganan korban dan perbaikan darurat jembatan. Kapal Basarnas masih berada di lokasi. (feb/*)
Komentar