Sudah Diberikan Suntikan Modal, PT LBS Tetap Tak Berkembang

PT Lembu Betina Subur di Kota Sawahlunto. (tumpak)
PT Lembu Betina Subur di Kota Sawahlunto. (tumpak)

SAWAHLUNTO – Jumlah induk sapi di PT Lembu Betina Subur (LBS) yang berlokasi di kawasan Kandi Kota Sawahlunto hanya tinggal 29 ekor dari 36 induk sapi sebelumnya. Kondisi itu berdasarkan laporan Direktur PT LBS, Hilmed tertanggal 4 Februari 2016 lalu.

Selain 29 induk sapi yang dimiliki PT LBS, juga tersisa 4 ekor anak sapi dari semula 8 ekor di samping aset berupa kandang dan peralatan.

Hal itu terungkap dari bahan kajian pembahasan Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Kota Sawahlunto terkait PT LBS yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Ketua Pansus I, Deri Asta mengungkapkan, dari hasil penelusuran sementara perusahaan daerah itu menemukan indikasi kerugian negara pada pengelolaannya.

“Kondisi terburuk dialami oleh PT Lembu Betina Subur yang didirikan melalui peraturan daerah nomor 8 tahun 2011, saat ini seluruh kegiatan nyaris tak berkembang. Tak ada perkembangan meskipun sudah diberikan tambahan dana melalui penyertaan modal sebesar Rp1 miliar pada 2013,” jelas Deri, Rabu (25/1).

Dia menambahkan, Pansus kini bukan hanya membahas PT LBS, namun masih melakukan kajian dan pembahasan terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Badan Usaha Milik daerah (BUMD) lainnya.

“Semoga dalam waktu dekat akan nampak sejauhmana kondisi BUMD PT LBS, Perusahaan Air Minum daerah (PDAM),  PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) dan PT Bumi Sawahlunto Mandiri yang penyertaan modalnya dari APBD,“ sebutnya.

DPRD Kota Sawahlunto membentuk dua Pansus untuk mendalami persoalan pada empat perusda di kota itu guna menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Sawahlunto 2015-2016. (tumpak)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *