SAWAHLUNTO – Suara petasan sepertinya menjadi masalah rutin setiap bulan puasa di berbagai daerah. Termasuk di Kenagarian Lunto Kota Sawahlunto.
Baru dua hari menjalani puasa ramadhan 1437 H, warga sudah mengeluhkan banyaknya bunyi petasan. Bunyi petasan bahkan sudah sangat mengganggu warga saat beribadah, terutama saat shalat tarawih di masjid.
Salah seorang warga Desa Lunto Barat, Wilma (23) mengatakan, bunyi petasan di desanya terlebih di kawasan rumah ibadah sangat mengganggu umat muslim yang sedang shalat. Ia berharap petugas keamanan bisa intensif melakukan pengawasan, termasuk menertibkan para pedagang petasan yang marak bermunculan di berbagai kawasan Kota Sawahlunto.
Hal itu dikeluhkan Wilma saat kunjungan tim ramadan Pemko Sawahlunto di Masjid Nurul Yaqin Kenagarian Lunto, Selasa (7/6) malam.
Menaggapi keluhan jemaah tersebut, Wakil Ketua tim Ramadan yang juga Sekretaris Bappeda, Jhon Hendri berjanji akan menyampaikan keluhan kepada Satpol PP atau kepolisian warga agar aparat menggelar razia serta upaya penertiban sehingga tak mengganggu orang yang sedang menjalankan puasa maupun shalat.
Menurutnya, surat edaran larangan membunyikan petasan telah dikeluarkan oleh pemerintah kota untuk menjaga ketertiban selama bulan Ramadan. Selain petasan, seluruh pelaku usaha warung makan, tempat hiburan malam, tempat karaoke dan panti pijat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu ibadah ramadhan. Pelanggaran terhadap hal itu akan ditindak tegas.
“Hal ini menyangkut dengan bulan suci ramadhan. Masyarakat diminta sama-sama menjaga ketertiban agar yang lain juga tidak merasa terganggu. Jadi, imbauan pemerintah kota harap dipatuhi supaya kami tidak perlu melakukan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya. (tumpak)