PADANG – STIE AKBP Padang akan menerapkan ujian kompetensi berbasis komputer (Computer Assisted Test) bagi calon lulusan yang akan diwisuda Mei mendatang. Hal itu sesuai anjuran Kementerian Pendidikan agar setiap universitas melakukan uji kompetensi bagi para calon sarjana.
Salah seorang calon sarjana dari kampus yang terletak di Khatib Sulaiman tersebut, Cen Tanjung mengakui, ujian berbasis komputer lebih menantang. Pasalnya, peserta yang mengikuti betul-betul diuji kemampuannya.
“Kami dibatasi waktu, soal pun beda, jadi betul-betul isi kepala mahasiswa. Nilai pun langsung keluar,” ujar mahasiswa Jurusan Akuntansi tersebut, Selasa (19/4).
Menurutnya, ujian kompetensi mahasiswa harus diikuti sebagai syarat wisuda. Banyak kampus yang masih memakai sistem manual, namun ia beruntung kampusnya sudah menerapkan sistem komputerisasi tersebut.
“Diharapkan hasil ujian tidak sekadar formalitas untuk melengkapi syarat lulus wisuda semata,” ungkap Cen.
Sementara, Ketua Prodi Akuntansi STIE AKBP, Dewi Zulvia mengatakan, sistem komputer (CAT) baru diterapkan pada wisuda Mei mendatang. Tidak hanya jurusannya, tetapi juga jurusan lain. Selain mudah, pelaksanaannya dapat meminimalisir kecurangan. Karena itu, sistem CAT diterapkan dan tidak lagi memakai sistem manual.
“Sistem manual butuh banyak pengawas, beda dengan sistem CAT ini,” ungkapnya.
Dikatakan, ujian CAT tidak membutuhkan pengawas karena soal-soal telah diprogram acak. Dosen tinggal menginput soal. Lalu, mahasiswa ujian masing-masing dengan mengandalkan kemampuan sendiri.
Wakil Ketua STIE AKBP, Febryandhie Ananda menambahkan, sistem komputerisasi telah diterapkan pada semua juruan. Ujian dilaksanakan selama dua minggu dan diikuti oleh ratusan calon lulusan. Menurutnya, kemungkinan kecurangan saat ujian 0 persen. Sistem acak sangat tidak memungkinkan mahasiswa saling membantu jawaban.
Disebutkan, sekitar 800 soal diinput dan ujian dilaksanakan selama tiga jam. Diperkirakan, masing-masing mahasiswa mendapat 200 soal.
“Nilainya pun dapat dilihat detik itu juga. Untuk menjamin kompetensi, sistem ini layak digunakan. Diharapkan, setelah lulus dari kampus, mahasiswa STIE AKBP tidak hanya membawa ijazah dan transkrip nilai, tetapi juga sertifikat kompetensi yang betul-betul teruji,” tutupnya. (baim)