PAINAN-Semakin tingginya minat wisatawan ke Pesisir Selatan, mesti disikapi dengan berbagai terobosan. Hal itu dilakukan agar wisatawan tidak hanya sekali berkunjung karena lekas bosan.
“Harus ada berbagai terobosan agar minat wisatawan terus meningkat ke Pessel,” kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni saat membuka kegiatan Kick Off/Sosialisasi Program Responsive Innovative Fund (RIF) Tahap II di Hotel Hanna Painan, Rabu (04/09/19).
Menurut Bupati Hendrajoni, potensi besar sektor pariwisata yang dimiliki Pessel sudah dilirik banyak orang. Terbukti kunjungan wisatawan terus meningkat. Agar wisatawan semakin betah dan terus berminat untuk kembali berkunjung diperlukan ide-ide kreatif.
“Salah satunya, kita harus memiliki sebuah produk unggulan. Produk tersebut benar-benar dicari banyak orang dan nantinya menjadi oleh-oleh khas Pesisir Selatan,” ujarnya.
Adapun kegiatan Kick Off/Sosialisasi Program RIF Tahap II yang diselanggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) juga terkait inovasi dalam pengembangan pariwisata. Dalam rangkaian sosialisasi RIF digelar beberapa kegiatan yakni diskusi interaktif, pembelajaran, serta penayangan video sebelum dan sesudah dilaksanakannya RIF tahap I.
Seperti diketahui, RIF merupakan bagian dari proyek kemitraan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan Pemerintah Kanada.
Hendrajoni menambahkan, kerjasama Indonesia dengan Kanada dilakukan dalam inovasi pengembangan produk unggulan daerah. Hal itu guna mendukung pariwisata di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh.
“Caranya tentu dengan tidak tinggal diam saja terhadap berbagai inovasi dan terobosan yang akan dikembangkan. Sebab banyak potensi yang bisa digali untuk mendukung sektor pariwisata itu, agar memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan yang difokuskan membahas peningkatan usaha, kemudahan investasi dan pengembangan ekonomi lokal itu, dihadiri oleh Senior LRED NSLID/NSELRED, Natalis, Kepala Bapedalitbang, Pessel, Yozki Wandri, Kepala DPMDP2KB Pessel, Hamdi, Camat dan para wali nagari se Kecamatan Koto XI Tarusan.
Menurut Hendrajoni lagi, Pessel memiliki banyak potensi ekonomi baik di sektor pertanian, perkebuban, perikanan, kelautan, pariwisata, kuliner dan lain sebagainya.
Pusat-pusat pertumbuhan eknomi itu perlu dikembangkan secara maksimal dan komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedepannya.
Kepala Bapedalitbang Pessel, Yozki Wandri menjelaskan bahwa kegiatan yang diikuti oleh camat, para walinagari dan instransi terkait lainya itu bertujuan untuk mensosialisasilan program RIF/NSLIC-NSELRED.
“Sosialisasi ini fokus membahas program dan kegiatan proyek inivasi RIF di Kawasaan Perdesaan berbasis industri pariwisata di Kecamatan Koto XI Tarusan. Serta juga membangun koordinasi dan penyamaan persepsi dengan para pemangku pengambil kebijakan tentang pentingnya program inovasi dari program RIF dalam melakukan inovasi Produk Unggulan Daerah (PUD),” ujarnya.
Dia berharap melalui kegiatan itu program RIF II tersosialisasi kepada masyarakat dan berbagai pihak terkait lainya, agar program tersebut bisa berjalan sukses di Pessel.
Senior LRED NSLID/NSELRED, Natalis, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa Pessel tepilih sebagai salah satu dari 6 kabupaten di Indonesia yang menerima hibah pelaksanaan program pengembangan ekonomi lokal.
“Kegiatan ini dilakukan melalui usulan inovasi daerah. Temanya ialah Inovasi Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dalam Rangka Mendukung Pariwisata di Kawasan Mandeh,” katanya.
Program hibah ini merupakan bagian dari Proyek NSLIC/NSELRED, sebagai bentuk kemitraan Pemerintahan Indonesia melalui Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS dengan Pemerintahan Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).(Afr)
Komentar