SOLSEL – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) sedang mengembangkan varietas bibit padi lahan kering (gogo) jenis beras merah dan beras hitam. Benih tersebut merupakan varietas lokal dari Jorong Tandai Kecamatan Sangir.
“Ada dua varietas benih lokal yang dalam tahap pemurnian. Benih ini akan menjadi bibit bersertifikat nasional setelah didaftarkan nantinya. Benih ini merupakan jenis padi Gogo Beras Merah dan Beras Hitam,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Solsel, Nurhamidah, Senin (5/4/2021).
Dia mengatakan, dua varietas lokal jenis padi Gogo itu dikenal juga dengan nama Guliang Tandai Merah dan Guliang Tandai Hitam.
“Setelah dilakukan penelitian di Balai Benih Induk Solsel hasil panen pertama cukup memuaskan dengan hasil panen sekitar 4 ton per hektare. Benih ini sudah mulai dikembangkan sejak 2019, sekarang masuk tahap penelitian dan pemurnian bibit,” ujarnya.
Dia memaparkan, padi gogo ditanam bukan disemai. Sedangkan untuk perawatan dan pupuk cenderung sama dengan padi lahan basah.
“Waktu panen sekitar lima bulan. Saat ini sudah dalam tahap pemurnian dengan usia 1,5 bulan, luas 100 meter persegi. Jenis padi gogo banyak ditanam di Jorong Tandai Kecamatan Sangir dan telah berkembang dengan luas areal sekitar 100 hektare,” katanya.
Nurhamidah menyebutkan, harga jual beras merah dan beras hitam di pasaran cukup tinggi, kisaran Rp22 ribu – Rp25 ribu per-kilogram.
“Nanti setelah pemurnian, Solsel bisa melepas atau menjual bibit berlabel dan bersertifikat ke seluruh daerah,” tutupnya. (Sis)