SMP Negeri 8 Sawahlunto Kekurangan Ruang Belajar

Acara perpisahan di SMP Negeri 8 Sawahlunto. (tumpak)
Acara perpisahan di SMP Negeri 8 Sawahlunto. (tumpak)

SAWAHLUNTO – SMPN 8 Sawahlunto butuh penambahan lokal untuk sarana penunjang proses belajar mengajar. Saat ini, hanya ada lima ruang belajar di sekolah tersebut.

Kepala SMPN 8 Sawahlunto, Darmayeri meminta Pemerintah Kota Sawahlunto dapat membantu melengkapi berbagai kekurangan sarana prasarana pendidikan yang masih menjadi kendala di sekolah tersebut.

“Sejak didirikan tahun 2007 silam, SMPN 8 Sawahlunto mengidamkan adanya penambahan ruang belajar atau kelas baru. Semenjak
berdiri hingga kini baru memiliki lima ruang belajar,” ujar Darmayeri saat acara siswa kelas IX yang dihadiri Wawako Sawahlunto Ismed, Kamis (19/5).

Kekurangan lokal itu, sebutnya, tak menyurutkan anak-anak untuk mengikuti proses belajar mengajar. Dibuktikan dengan beberapa prestasi sekolah dan pelajar baik tingkat kota, daerah dan nasional.

Pada kesempatan itu, Wakil Walikota Sawahlunto, Ismed berpesan kepada pelajar-pelajar SMPN 8 Sawahlunto di Desa Lumindai untuk tidak berputus asa dalam mencapai cita-cita meski mereka tinggal di daerah yang terbilang cukup terpelosok dengan akses pendidikan yang terbatas.

“Tanamkan tekad dan keyakinan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan kejar cita-cita. Karena, masa depan yang lebih baik akan bisa diraih. Salah satunya dengan pendidikan yang baik,” harap Ismed.

Secara bertahap, sebutnya, sarana dan prasarana akan terus ditingkatkan. Mulai dari lokal dan penunjang proses belajar mengajar di sekolah itu. Ismed meyakinkan para pelajar SMPN 8 bahwa kesulitan bisa ditaklukkan ketika memiliki keyakinan. Contohnya saja sudah ada alumni SMPN 8 yang mampu menembus Peguruan Tinggi Negeri (PTN) terkenal seperti ITB, Unand dan PTN ternama lainnya.

Ismed berharap agar keberhasilan para alumni bisa menjadi motivasi bagi anak-anak Desa Lumindai dan desa-desa sekitarnya untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meski desa mereka terletak di ketinggian dan terbilang cukup jauh dari pusat kota.

Pada acara perpisahan yang juga dihadiri Kabid Pemuda dan Olahraga Disdikpora Saiful Adli, Sekcam Subandi, Kepala Desa Khairunas serta tokoh masyarakat Kenagarian Lumindai tersebut, para pelajar menyuguhkan kesenian Randai, tari-tarian khas daerah hingga hafalan alquran serta musikalisasi puisi. (tumpak)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *