AGAM- Aksi bersih-bersih yang dilakukan Tim terpadu Satuan Koordinasi Keamanan Ketertiban Kabupaten (SK4) di Pasar Inpres Padang Baru Lubuk Basung, Senin (14/3), diwarnai carut marut pedagang. Pondok dan lapak yang kotor dan tidak layak, terkena pembersihan bahkan dibongkar oleh tim. Begitu juga pondok bakso di tengah jalan dalam pasar.
Terlihat, seorang perempuan pedagang ayam, dengan bijaknya memaki para pegawai yang sedang melakukan aksi bersih-bersih. Ia bahkan menghujat pengurus pasar yang dinilai tidak becus menjaga kebersihan pasar, sehingga para pegawai harus turun tangan membersihkan pasar.
“Kami, para pedagang membayar untuk bisa berjualan di pasar ini, bukan gratis. Mestinya sebelum dibongkar ada pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan demikian kami bisa mempersiapkan diri,” ujarnya.
Ketika penonton kian banyak melihat kemarahannya, sang perempuan kian menceracau. Caci maki makin santer dan lancar keluar dari mulutnya. Ia mengatakan, ia bersama pedagang lainnya di pasar itu hanya untuk cari makan. Umpatan perempuan itu keluar dengan bumbu carut-marut.
Kepala Badang Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Edi Busti mengatakan, para pedagang sudah diberitahu sebelum tim melakukan pembersihan. Ia memahami kalau ada yang tidak setuju dengan kebijakan tim, karena merasa dirugikan.
“Seluruh bangunan yang tidak mendukung K3 akan dibongkar. Begitu juga bangunan kayu dalam pasar. Karena pasar akan dibangun menjadi pasar yang lebih bagus dan layak,” ujarnya.
Banyak kalangan menyesalkan buruknya kinerja pengurus pasar. Ada yang menuding, pengurus pasar hanya mengurus uang masuk tetapi lupa mengurus kebersihan, ketertiban, dan keindahan (K3) pasar.
Akibatnya, sampah berserakan mengotori wajah pasar. Selokan beralih fungsi menjadi tong sampah. Akibatnya, banjir menerjang pasar pada musim hujan. Begitu musim hujan berhenti, digantikan musim kemarau, bau menebar mengotori udara dari pembusukan sampah dalam got. (fajar)