Siswa SLTA 3 Provinsi Juga Diberi Arahan Bela Negara

Kolonel Laut Syahril Bakri memberikan arahan kepada siswa peserta Program Perjalanan wisata sejarah BPNB Kemendikbud wilayah Sumbar, Senin (4/4). (baim)
Kolonel Laut Syahril Bakri memberikan arahan kepada siswa peserta Program Perjalanan wisata sejarah BPNB Kemendikbud wilayah Sumbar, Senin (4/4). (baim)

PADANG- Selain mendapatkan materi seputar sejarah perjalanan Islam di wilayah barat Sumatera serta jejak-jejak perjuangan pahlawan bangsa, siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang diajak melakukan perjalanan wisata sejarah oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan wilayah Sumatera Barat juga mendapatkan materi seputar revolusi mental dan bela negara.

Materi tentang revolusi mental dan bela negara itu disampaikan kepada 105 siswa SLTA dari tiga provinsi tersebut oleh Pejabat Pelaksana Desk Pengendali Pusat Kantor Pertahanan (PPKP) Kementerian Pertahanan Kolonel Laut (PM) Syahril Bakri. Siswa SLTA yang ikut dalam program tahunan BPNB tersebut menerima arahan dari pejabat pertahanan Kemenhan ini saat berkunjung ke Masjid Raya Ganting, Padang, Senin (4/4).

Menurut Syahril Bakri, jika generasi muda tidak dibentengi, akan mudah terpengaruh kepada perilaku negatif. Selaku pejabat di bidang pertahanan negara, dia menjelaskan, kegiatan di masjid adalah kegiatan dakwah. Meneruskan pencanangan Program Nawacita Presiden Joko Widodo yang salah satunya adalah revolusi mental yang dijabarkan dengan bela negara.

“Kalau tidak dibentengi, pemuda Indonesia akan mudah terpengaruh perilaku negatif. Mereka adalah calon pemimpin bangsa ini. Makanya melalui pencanangan revolusi mental dari Menteri Pertahanan, segera mengantisipasi dengan hal tersebut melalui bela negara,” ujarnya.

Dia mengungkap, permasalahan yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia saat ini antara lain narkoba, radikalisme dan antirespon yang bisa memecah belah persatuan bangsa dan melemahkan kedaulatan negara. Untuk itu ia berpesan kepada generasi muda agar selalu memiliki rasa cinta tanah air, berperilaku positif dan menghindari hal-hal yang dapat melemahkan generasi seperti narkoba dan sebagainya.

Lebih jauh Syahril menjelaskan, Masjid Raya Ganting merupakan salah satu basis perjuangan para pahlawan pada zaman penjajahan dulu. Para tokoh-tokoh pejuang di Sumatera khususnya di Sumatera Barat berkumpul dan menyusun strategi di masjid bersejarah tersebut. Pihaknya sengaja memilih ber-posko di Masjid Raya Ganting dalam rangka kegiatan Sail Komodo yang akan dilaksanakan dalam Bulan April ini karena masjid ini sangat berkaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa. (baim)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *