PADANG- Upaya membangun sinergi antara sektor pendidikan, perdagangan dan pariwisata di Kota Padang dinilai belum maksimal. Meskipun dalam konsepnya sudah bagus, namun implementasinya masih perlu peningkatan.
Akademisi Universitas Andalas Feri Alius Datuak Sapado mengungkapkan hal itu dalam Diskusi Ikatan Keluarga Alumni Unand bertajuk Satu Keluarga untuk Kedjajaan Bangsa dengan tema Pendidikan Padangdi kampus Unand, Jumat (6/5). Feri Alius dalam diskusi tersebut menjadi pembicara pembanding sementara pembicara utama adalah Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.
“Pendidikan, perdagangan dan pariwisata merupakan visi Kota Padang namun belum terbangun sinergi yang maksimal diantara ke tiga sektor ini padahal potensinya sangat luar biasa,” ungkap Feri Alius.
Jika sinergi antar ke tiga sektor tersebut terbangun, ia optimis, percepatan pembangunan di Kota Padang akan semakin pesat. Dia manambahkan, dalam konsepnya, sektor pendidikan terlihat bagus namun dalam aplikasinya masih perlu pengawasan.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam paparannya menyatakan, pendidikan di Kota Padang terus berproses menuju kesempurnaan sebagaimana digariskan dalam RPJMD. Landasan dari pendidikan menurutnya berdasarkan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.
“Misi Kota Padang di sektor pendidikan adalah mewujudkan pendidikan berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing. Konsep pendidikan dikolaborasikan iman dan takwa dengan ilmiah dan entrepreniur,” ujarnya. “Pendidikan Padang tak hanya kaya intelektual tapi sarat sipritual,”ujarnya.
Diskusi IKA Unand ini digelar sebagai rangkaian kegiatan menjelang Kongres IKA kelima yang puncaknya akan dihelat pada September 2016 mendatang. Diskusi mengupas lebih dalam mengenai arah pendidikan di Kota Padang dimoderatori oleh Syukri Umar. (feb)