JAKARTA – Setya Novanto memenangi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang digelar saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Ia menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Aburizal Bakrie (Ical).
Hasil perhitungan suara dari pemilihan yang dilakukan secara tertutup Selasa (17/5) pagi, Setya Novanto memperoleh suara signifikan dengan 277 suara. Sementara, di bawahnya Komarudin mendapat 173 suara, Azis Syamsudin 48 suara, Syahrul Yasim Limpo 27 suara, Airlangga Hartarto 14 suaral, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara dan Indra Bambang Utoyo 1 suara. Sementara 11 suara dinyatakan tidak sah.
Dengan hasil tersebut, Ade Komarudin yang memperolah suara di atas 30 persen sebenarnya berhak maju ke putaran kedua untuk bersaing dengan Setya Novanto. Namun, Ketua DPR itu memilih legowo dengan tidak melanjutkan pemungutan suara sehingga pimpinan sidang memutuskan Setya Novanto yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama otomatis terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2016-2019.
Sementara itu, Presiden Jokowi yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan (Korsel) sejak Minggu (16/5) lalu menyatakan menghormati pilihan pemilik suara Partai Golkar. Siapapun yang terpilih, kata Presiden, merupakan pilihan dari yang memiliki hak suara, baik DPP, DPD, maupun di organisasi massa (Ormas)nya. (rin/*)
