MENTAWAI – Setelah gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter yang mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Rabu pagi, telah terjadi sedikitnya 12 kali gempa susulan. Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat, bahkan beberapa gempa susulan tidak dirasakan guncangannya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, gempa beruntun di wilayah Mentawai tersebut terjadi setelah gempa pertama berkekuatan 5,8 SR terjadi pada sekitar pukul 06.08 Wib.
“BMKG melaporkan adanya gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 12 kali pascagempa berkekuatan 5,8 SR. Gempa susulan dirasakan lemah bahkan beberapa diantaranya tidak dirasakan guncangannya oleh masyarakat,” kata Sutopo, Kamis (14/6).
Dia menerangkan, episenter gempabumi Mentawai berada pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 kilometer arah barat Tuapejat, pusat Kabupaten Kepulauan Mentawai pada kedalaman 13 km.
Gempabumi 5,8 SR di Mentawai tersebut menurut Sutopo termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal. Gempabumi ini disebabkan oleh subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia tepatnya di zona megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di sebelah barat Sumatera.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat gempabumi di Mentawai tersebut. Aktifitas masyarakat berjalan dengan normal sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan pemantauan dan sosialisasi. (fdc)
Komentar