Setelah Digusur, Nasib Pedagang Minuman Memilukan

gerobak dagangan minuman di Agam

AGAM- Setelah tergusur dari depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, nasib pedagang yang sebagian besar berjualan minuman seperti es cendol dan es cincau sungguh memilukan. Mereka harus mendorong gerobak kesana kemari pada siang hari karena relokasi hanya disediakan untuk malam hari.

Pedagang Air Cincau, Beni, kepada padangmedia.com mengungkapkan “parasaian” hidupnya pasca penggusuran oleh pemerintah Kabupaten Agam beberapa waktu lalu. Sejak digusur, dia dan rekan-rekannya sesama pedagang minuman tak tahu arah karena dagangan mereka tidak bisa terjual siang hari. Pembeli pun semakin sepi karena tempat berjualan yang tidak menetap sehingga mereka kehilangan pelanggan.

“Sejak digusur, kami sangat kesulitan. Tidak ada pelanggan karena tidak ada tempat berjualan menetap,” keluhnya.

Dia mengaku sudah berusaha mencari tempat berjualan menetap ke banyak lokasi pada siang hari seperti di depan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Namun, baru beberapa hari berjualan sudah diusir oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Mereka direlokasi ke terminal dekat Pasar namun hanya dibolehkan berjualan dari sore sampai malam hari. Tentu saja menurut Beni pemindahan itu percuma karena dagangannya hanya bisa laku pada siang hari.

“Kesana kemari diusir sementara dagangan kami hanya bisa laku pada siang hari. Dipindahkan ke terminal dekat pasar tapi hanya boleh berjualan malam hari,” tukuknya lirih.

Para pedagang khususnya pedagang minuman berharap, pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk mereka untuk bisa berjualan pada siang hari. Kondisi yang mereka alami saat ini mengancam ekonomi keluarga mereka yang membutuhkan biaya hidup sehari-hari, ditambah lagi biaya sekolah bagi anak-anak mereka. Mereka berharap pemerintah dapat tersentuh hatinya untuk memperhatikan pedagang kecil seperti mereka. (fajar)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *