PADANG- Sebagian besar wilayah Kota Padang, Sumatera Barat terendam banjir, Selasa (22/3) pagi. Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam mengakibatkan beberapa kecamatan di wilayah pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Barat ini dikepung banjir.
Dari pantauan reporter padangmedia.com di beberapa titik, lokasi terparah dilanda banjir adalah Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Nanggalo. Di Koto Tangah banjir merendam beberapa kawasan dengan ketinggian air bervariasi. Arus lalulintas Lubuk Buaya ke pusat kota dilaporkan lumpuh karena Jalan Adinegoro terendam tak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Di beberapa titik, banjir bahkan mencapai ketinggian satu meter. Di Lubuk Buaya, Tabing Bungo Pasang, Dadok Tunggul Hitam, air merendam permukiman warga. Oki, warga Lubuk Buaya menuturkan, ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter. Sementara Ayu, warga Salingka Permai Tabing Bungo Pasang menyebutkan, air mulai masuk rumah sekitar pukul 03.00 Wib dinihari. Beruntung bangunan rumah yang ditempatinya bertingkat sehingga ia bersama penghuni lainnya bisa mengungsikan diri ke lantai atas.
“Banjir mulai masuk rumah sekitar pukul 03.00. Sejak malam hujan turun sangat deras,” tuturnya.
Di sekitar Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Koto Tangah, banjir juga menggenangi beberapa kawasan perumahan, termasuk perumahan AURI Angkasa Puri. Di Kampung Parak Jambu, masih kelurahan Dadok Tunggul Hitam tepatnya di belakang SMPN 29 Padang air merendam hampir setinggi atap rumah warga.
Perumahan Taruko Permai Kelurahan Rawang Koto Panjang kondisi tidak jauh berbeda. Penuturan beberapa orang warga, banjir kali ini merupakan terparah yang pernah terjadi di tempat tinggal mereka.
Di Kawasan Padang Barat, Kampung Pondok dan sekitarnya dilaporkan juga terendam banjir. Banjir bahkan sudah merendam kawasan ini sejak pukul 22.00 Wib Senin malam. 22.00 WIB. Banjir sudah mulai menggenangi kawasan Kampung Pondok, Pasar Tanah Kongsi, Pulau Karam, Bandar Pulau Karam, Jalan Kali Kecil, Berok Nipah, Jalan AR Hakim, Jalan Utama dari simpang Nurul Iman,
Afrizal Salim, salah seorang warga menuturkan, sebagian ruas jalan tidak bisa dilewati kendaraan karena ketinggian air sudah mencapai selutut orang dewasa. Warga menduga, kondisi banjir di kawasan ini disebabkan saluran air yang menuju muara Batang Arau tersumbat tumpukan material bekas reruntuhan gempa tahun 2009 yang hingga kini belum diperbaiki.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang memfokuskan kepada kesiapan evakuasi warga di Kecamatan Koto Tangah dan Nanggalo, kecamatan terparah yang direndam banjir. BPBD-PK menghimbau warga untuk terus waspada karena hujan masih terus berlangsung.
“Anggota BPBD dan Damkar Kota Padang sedang bekerja mengevakuasi warga yg terkena bencana banjir, di daerah Koto Tangah dan Nanggalo saat ini sangat parah,” kata Budi Payan, Sekretaris BPBD-PK Kota Padang. (der/baim/feb)