Selamatkan Sumber Air Baku, PDAM Tanam Ribuan Pohon

Kegiatan penanaman pohon bersama unsur TNI, Sekber Pencinta Alam, Walhi, Forum DAS KAN Koto Tangah dan masyarakat di Tanah Taban, Balai Gadang, Kec. Koto Tangah, Selasa (3/5). (der)
Perjalanan unsur TNI, Sekber Pencinta Alam, Walhi, Forum DAS KAN Koto Tangah dan masyarakat untuk menanam pohon di Tanah Taban, Balai Gadang, Kec. Koto Tangah, Selasa (3/5). (der)

PADANG – Warga Kota Padang patut was-was bila penebangan hutan liar terus merajalela, terutama di hulu-hulu sungai. Pasalnya, hal itu akan berdampak pada timbulnya bencana banjir bandang dan longsor serta kerusakan sumber-sumber air baku yang dimanfaatkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Kerusakan hutan berdampak pada kerusakan sumber air baku yang kita kelola, bahkan dapat menimbulkan bencana bagi masayarakat. Untuk itu, keselamatan hutan perlu kita jaga bersama,” kata Direktur Utama PDAM Padang, Muswendri Evytes di sela kegiatan penanaman pohon bersama unsur TNI, Sekber Pencinta Alam, Walhi, Forum DAS KAN Koto Tangah dan masyarakat di Tanah Taban, Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Selasa (3/5).

Evytes mengatakan, pihaknya akan terus menggalakkan kepedulian dan keterlibatan semua stakeholder untuk menjaga dan memelihara hutan. Dengan demikian, sumber air baku yang merupakan kebutuhan kebutuhan vital manusia dapat terselamatkan.

Menurutnya, beberapa waktu lalu terjadi banjir dan longsor akibat kerusakan hutan yang merusak  lima dari enam intake PDAM. Hal itu berakibat terganggunya pelayanan air bersih bagi pelanggan PDAM. Sampai saat ini, kelima intake tersebut masih dalam pemulihan.

“Kerusakan intake karena banjir beberapa waktu lalu masih dalam pemulihan,” imbuhnya.

Penanaman pohon di lokasi intake DAS Aia Dingin melibatkan semua elemen. PDAM berencana menanam sepuluh ribu pohon, terdiri dari pohon mahoni, durian, petai dan ketapang. Penanaman juga akan dilakukan di lokasi hutan hulu sungai lainnya di Kota Padang.

“Kita berharap masyarakat juga mendukung penanaman pohon dengan menjaga dan memelihara serta tidak melakukan penebangan,” harapnya.

Sementara itu, Pasi Logistik Korem 032/Wirabraja Kolonel Inf. Sainul Alam menyebut, bila penebangan pohon dibiarkan dan hutan mulai gundul, maka Kota Padang akan ‘habis’. Untuk itu, perlu upaya penanaman kembali. Pohon-pohon yang ditanam mesti pohon yang berbuah dan tidak mengundang orang untuk menebangnya.

Ia mengaku sangat geram dengan perilaku penebang hutan yang tidak berpikir panjang untuk kepentingan orang banyak. “Saya paling tidak suka dengan perilaku penebangan pohon sembarangan,” kata perwira TNI tersebut. (der)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *