PADANG – Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Barat akan mengadopsi sistim pendidikan vokasi yang diterapkan lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian. Sekolah kejuruan akan diarahkan untuk membangun jaringan dan ketersesuaian kebutuhan dunia industri (link and match).
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat mendampingi Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dalam wisuda dan pelantikan lulusan Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMAKPA) dan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Padang, Sabtu (26/8).
“Seiring beralihnya kewenangan pengelolaan SMA dan SMK ke pemerintah provinsi, format pendidikan vokasi ini akan diterapkan di jenjang pendidikan SMK di Sumatera Barat,” kata Nasrul.
Nasrul mengakui, satu tahun perjalanan SMA dan SMK dalam pengelolaan pemprov, masih “meraba-raba” mencari format yang tepat.
“Setahun kepindahan SMK ke provinsi, kami belum mendapatkan format yang tepat. Adanya SMK-SMAK Padang ini dapat dijadikan rujukan,” katanya.
Menperin RI Airlangga Hartarto datang ke Padang dalam rangka menghadiri pelantikan dan wisuda 342 lulusan SMAK Padang dan SMTI Padang. Selain itu, Airlangga dan jajarannya juga meninjau beberapa proyek lainnya seperti meninjau Baristand, IKM binaan dan BDI Padang. Airlangga juga menyempatkan diri meninjau Politeknik ATI Padang, satu dari delapan perguruan tinggi dibawah naungan Kemenperin RI di Indonesia. (der/f)
Komentar