
SOLOK – Sekretaris Daerah (Sekda) Ali Asmar mengajak seluruh masyarakat turut aktif membangun dan menguatkan bangsa melalui cara yang paling mudah dan sederhana, yaitu dengan menjaga keluarga.
“Segalanya berawal dari keluarga. Kekuatan masyarakat dimulai dari keluarga. Keluarga kuat, masyarakat kuat. Masyarakat kuat, kota kuat, kota kuat, bangsa akan kuat,” ujarnya saat memberi arahan pada acara Silaturahmi Ramadan Pemprov Sumbar di Masjid Al-Ikhsan, Kel. Tanjuang Paku, Kec. Tanjuang Harapan, Kota Solok, Sabtu (26/5).
Siapa kemudian yang memiliki peran terbesar dalam menjaga keluarga? Ali Asmar mengatakan, orangtua.
“Orangtua adalah guru pertama bagi siapa saja, baru setelahnya ada guru di sekolah,” imbuhnya.
Ali Asmar menguraikan, sebagai guru, orangtua bertanggungjawab menanamkan nilai-nilai baik, kepada pasangannya, kepada anak-anaknya.
Dalam kapasitas yang sama, orangtua juga bertanggungjawab memancing tumbuh, dan mengembangkan potensi bawaan yang dimiliki setiap individu di dalamnya hingga ke titik optimalnya.
Orangtua jugalah yang bertanggungjawab mengarahkan pemahaman, dan membantu menyaring ragam pengalaman setiap individu dalam keluarga atas segala hal yang datang dari lingkungan eksternalnya ke jalur yang patut, tepat, dan benar -atau paling tidak dekat dengan kebenaran.
“Kalau begini, kita tak cemaskan lagi kenakalan remaja. Narkoba juga kita tidak akan takut terpengaruh karena didikan dan ajaran dalam keluarga kuat,” ujarnya.
Sebaliknya, jika gagal, ia akan melahirkan bibit-bibit yang kapan saja bisa tumbuh menjadi penyakit masyarakat. Dalam kasus tertentu, bahkan dapat mengancam ketertiban dan keamanan masyarakat.
“Contohnyo, keluarga yang mangajuikan kito duo hari manjalang masuak puaso patang,” ujar Ali Asmar mencontohkan apa yang ia anggap hasil dari penanaman pemahaman yang melenceng dalam keluarga.
Selain paparan tentang peran orangtua yang vital dalam keluarga, Ali Asmar juga menekankan agar jangan sampai ada kekerasan dalam rumahtangga (KDRT).
KDRT, dikatakan Ali Asmar, hanya akan berujung pada 3 hal; ketidakharmonisan keluarga karena adanya kekerasan, korban fisik maupun psikis baik pada anak maupun pasangan, dan masalah hukum apabila KDRT dilaporkan.
“Jadi akibatnyo banyak kanai keluarga, pertamo KDRT itu sendiri. kaduo, kok anak atau istri malapor, apaknyo kanai tahan pulo. Iko kan awak juo yang rugi,” tandasnya mengingatkan.
Menutup arahannya menyangkut keluarga, Ali Asmar menyebutkan, meneladani Rasulullah dalam membangun dan menjaga keluarga beliau adalah cara terbaik di samping hal-hal yang sebelumnya telah ia sebutkan.
“Mari bangun keluarga dengan meneladani keluarga Rasulullah,” pungkasnya. (Peb)