AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam turut prihatin atas musibah longsor yang terjadi di 12 titik di Kabupaten Agam akhir-akhir ini. Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Syafirman mengatakan, peristiwa yang terjadi adalah musibah alam.
“Kita berharap kepada masyarakat agar tetap tabah dan mengambil hikmah dari musibah ini. Namun, saat ini pemerintah juga tengah mengupayakan memberikan evakuasi dan pertolongan dengan memberikan tempat tinggal sementara,” kata Syafirman kepada padangmedia.com, di Lubuk Basung, Senin (1/2).
Setelah Syafirman mengunjungi beberapa titik lokasi longsor di Kecamatan Ampek Koto, pada Minggu (31/1) malam. ia menjelaskan, akibat bencana tersebut dua buah rumah luluh lantak dan dua orang masyarakat luka-luka. Begitu juga usaha dan lahan pertanian masyarakat juga banyak yang rusak.
Namun, pihaknya terbantu sekali atas dedikasi dari masyarakat yang sukarela melakukan pertolongan terhadap warga yang terkena musibah. Masyarakat juga cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan sehingga evakuasi cepat ditangani.
“Alhamdulillah, pada Senin (1/2) bagi jalan-jalan yang tidak terlalu rusak berat, sudah bisa dilalui oleh kendaraan, dan peralatan-peralatan perabot rumah tangga yang bisa dipakai sudah selesai dievakuasi,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya melalui BPBD saat ini tengah memantau lokasi dimana titik-titik daerah yang berpotensi terjadi bencana. Seperti, Ampek Koto, Pelembayan, Tanjung Raya dan Malalak.
Syafirman meminta kepada pemerintah kecamatan selalu dalam keadaan siap dan berkoordinasi dengan lembaga nagari dan jorong, mengingat bencana antisipasi terhadap cuaca ekstrim beberapa pekan ini. Apalagi diprediksi, cuaca ekstrim akan melanda Agam umumnya Sumbar sampai bulan April. Untuk itu, kita meminta kepada masyarakat agar ekstra hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam. (fajar)