AGAM- Warga Pincuran Tujuah, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung meminta pemerintah kabupaten Agam melalui Dinas Kesehatan segera mengambil tindakan pencegahan, sebelum Demam Berdarah Dangue (DBD) meluas. Menurut warga, beberapa orang telah jatuh sakit yang diduga akibat DBD dan dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit.
Menurut beberapa orang warga jorong tersebut, ada warga yang jatuh sakit ditenggarai terjangkit DBD dan sudah dibawa ke Puskesmas dan ke RSUD Lubuk Basung. Warga mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Kesehatan dan berharap langsung mengambil tindakan seperti melakukan pengasapan (fogging). Namun, sampai hari ini (Selasa, 29/3) belum ada petugas yang turun.
“Kami ingin Dinkes cepat melakukan aksi untuk memberantas nyamuk penyebar penyakit DBD, seperti pengasapan misalnya,” harap warga.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Dr. H. Indra Rusli membenarkan adanya indikasi penyakit DBD di Pincuran Tujuah. Dinkes akan menindaklanjutinya dengan menurunkan petugas untuk melakukan pengasapan, besok (Rabu, 30/3, red).
“Besok kami akan turun untuk melakukan pengasapan sekaligus bergotongroyong bersama warga untuk membersihkan tempat-tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk di jorong tersebut,” kata Indra.
Pengasapan atau fogging menurutnya hanya akan membunuh nyamuk penyebar DBD (aides aegypti), tetapi tidak membunuh jentiknya. Karena itu, ia berharap agar warga menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan kegiatan 3 M plus, yaitu menutup tempat penyimpanan air, menguburkan kaleng-kaleng bekas dan sebagainya yang bisa menjadi sarang nyamuk, serta menguras bak penampungan air dalam waktu tertentu. Dia juga menyarankan agar warga tidur dengan kelambu atau menggunakan obat nyamuk supaya terhindar dari gigitan nyamuk yang menyebarkan virus DBD.
Sementara itu, Direktur RSUD Lubuk Basung mengatakan, hari ini ada satu pasien yang masuk diduga terjangkit DBD. Pihaknya sudah melakukan penanganan sesuai standar pelayanan terhadap pasien DBD. (fajar)