Sawahlunto Segera Laksanakan 10 Paket Perbaikan Fasum

Penanganan Sementara Kawasan Longsor di Kelurahan Saringan kecamatan Barangin Sawahlunto. (tumpak)
Penanganan Sementara Kawasan Longsor di Kelurahan Saringan kecamatan Barangin Sawahlunto. (tumpak)

SAWAHLUNTO – Pemerintah Kota Sawahlunto akan memperbaiki beberapa fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat bencana longsor di penghujung tahun 2015 lalu dan banjir terjadi di Nagari Talago Gunung dan Nagari Kolok Kecamatan Barangin akibat Batang Malakutan meluap pada awal Januari 2016 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto Azwen menjelaskan, untuk memperbaiki infrastrukur yang rusak akibat bencana di sejumlah kecamatan pemerintah kota telah mengajukan proposal dana tanggap darurat kepada Pemerintah pusat sebesar Rp10,7 milyar. Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah turun untuk meninjau.

“Setelah diverifikasi hanya disetujui sekitar Rp4,7 milyar untuk 10 paket pekerjaan perbaikan fasilitas umum terdampak bencana di 15 titik lokasi,” kata Azwen, Senin (1/4).

Dia menambahkan, dana tanggap darurat ini disetujui oleh BNPB bersama Pemerintah Kota Sawahlunto dalam naskah kesepakatan Sistem Penanganan Darurat Bencana. Dana tersebut ditujukan untuk penanggulangan darurat sungai dan irigasi, jalan lingkungan, jalan dan jembatan serta penanggulangan darurat drainase.

Sementara itu Kabid Bina Marga Dinas PU kota Sawahlunto Bibsan D selaku tim teknis kegiatan ini mengungkapkan, rencana perbaikan fasum akibat bencana ini akan ditujukan dalam 4 poin kegiatan. Sesuai aturan, untuk mempercepat pekerjaan, BPBD dan tim teknis yang dibentuk akan melakukan penunjukkan langsung terhadap kontraktor yang akan mengerjakan.

“ Setidaknya 2 minggu lagi proyek darurat kebencanaan sudah bisa dimulai pelaksananaannya oleh kontraktor yang ditunjuk.” sebutnya.

Dia memaparkan ke empat poin yang mendapat kucuran dana dari BNPB tersebut yaitu, perbaikan bendungan dan irigasi di Sungai Batang Lasi Silungkang Oso dengan dana sebesar Rp369.134.500. Kemudian perbaikan enam titik irigasi di Batang Malakutan Kolok dengan kisaran dana Rp150 juta hingga Rp165 juta.

Untuk kegiatan darurat jalan dan jembatan, akan dilakukan perbaikan di tiga ruas jalan dan dua jembatan yaitu di dusun Gulang-gulang menuju Karang Anyer dan Talago Gunung dengan pekerjaan perbaikan jalan dan bronjong dana sebesar Rp549.023.000. Berikutnya, ruas jalan Lumindai – Guguak Bungo akan diperbaiki dengan dana sebesar Rp471.345.400.

Perbaikan ruas jalan Lumindai – Guguak Balang dengan dana Rp 392.787.800. Pengerjaan termasuk pemasangan bronjong atau dinding penahan tebing. Sementara perbaikan
jembatan Subangko di Kolok dan jembatan Kolok akan dikerjakan dengan dana Rp100 juta. Direncanakan, dalam pengerjaannya, selain dipasangi handrail (tangan-tangan), kedua jembatan juga akan dipasangi dinding pondasi penahan arus.

Sedangkan penanganan darurat jalan lingkungan adalah Jalan di Perumahan Mutiara Santur yang akan diberi bronjong dan turap pelapis tebing dengan dana sebesar Rp374.683.200. Kemudian jalan di Dusun Balai Balai Muaro Kalaban dengan dana perbaikan Rp749.366.400.

“Dan yang paling besar mendapat bantuan penanganan darurat dari BNB adalah perbaikan drainase di Kelurahan Saringan di belakang Gudang PTBA, sebesar Rp1,714 milyar  untuk pembuatan bronjong penahan tebing kemudian mengisi dengan timbunan sehingga fasilitas jalan yang rusak dapat dikembalikan,” ujarnya. (tumpak)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *