
PADANG – Seorang santri pondok pesantren yang berada di wilayah Tanah Datar tak sadarkan diri diduga dianiaya teman-temannya. Kejadian itu diduga terjadi pada Minggu (10/12) malam saat jam tidur di asrama.
Santri berinisial RA (18) itu saat ini dirawat intensif di di Ruang Observasi Intensif (ROI) Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUM) M. Jamil Padang setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Padangpanjang.
Ayah korban, Yosrizal, di ruangan observasi intensif M. Djamil Padang kepada wartawan bercerita, pihak keluarga mengetahui anak mereka masuk rumah sakit di Padangpanjang pada Senin (11/2) dini hari. “Kami sangat terkejut ketika menerima kabar, kalau anak kami dirawat di rumah sakit. Saat itu juga saya dan keluarga lain ke RSUD Padangpanjang,” kata Yoserizal, Selasa (12/2) siang dilansir dari topsatu.com.
Saat itu, pihak keluarga sudah mendapati bahwa anak mereka sudah tak sadarkan diri. Kondisinya, seluruh tubuh RA lebam dari kaki hingga kepala.
Kepala Instalsai Anastesi dan Penanggung Jawab Pasisen dan Ruang Observasi Intensif RSUP M. Jamil Padang dr. Emilzon Taslim, mengatakan bahwa saat ini pasien masih belum sadarkan diri dengan tingkat kesadaran 6 persen. Diagnosa awal, RA diduga kuat mengalami geger otak dan mengalami cidera di bagian dada atau lazim disebut dalam istilah kedokteran Trauma Thoraks.
Selain itu, katanya, tim dokter menemukan sejumlah bekas luka dan lebam di bagian tubuh pasien. Tim dokter yang mengawasi kondisi korban adalah dari dokter bedah Thorak, dokter bedah syaraf dan dokter umum. Tim dokter saat ini fokus pada pengembalian fungsi tubuh pasien.
Sementara itu, pihak sekolah yang datang membesuk pasien mengaku, pihaknya kecolongan atas kejadian memprihatinkan itu karena kejadian tersebut terjadi saat jam tidur. “Padahal, kita mengawasi anak-anak dengan menempatkan pengawas pembimbing dan dibina di setiap asrama. Informasi yang kami terima kejadiannya di kamar. Korban tidak ada dikeroyok, hal ini murni pertengkaran yang kebablasan antar anak-anak,” ungkapnya. (rin/*)
Komentar