PADANG- Jumlah investor asal Sumatera Barat di pasar modal melonjak signifikan di tiga bulan awal tahun 2021. Seiring itu, nilai transaksi pun ikut tergerek naik secara drastis.
Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Barat Early Saputra menyebutkan, pada Desember 2020, jumlah investor tercatat 52.746 SID (Single Investor Identification).
“Pada Maret 2021, jumlah investor ber-KTP Sumbar tercatat naik menjadi 67.617 SID,” kara Early, Rabu (7/4/2021).
Melihat data tersebut, kata Early, terjadi kenaikan sebanyak 14.871 investor di Sumbar selama masa tiga bulan di awal tahun 2021.
Seiring itu, lanjutnya, nilai transaksi di pasar efek juga mengalami kenaikan. Sepanjang tiga bulan,Januari sampai Maret 2021 total transaksi mencapai Rp4,89 triliun.
Early merinci, bulan Januari 2021, investor asal Sumbar mencatatkan transaksi sekitar Rp2,01 triliun lebih. Kemudian pada Februari 2021 sekitar Rp1,5 triliun lebih dan pada Maret sekitar Rp1,37 triliun lebih.
Early mengelompokkan, khusus untuk pasar saham, pada Desember 2020 tercatat sebanyak 25.382 SID asal Sumbar. Dari Januari sampai Maret 2021, meningkat menjadi 32.643 SID.
“Investor saham tercatat mengalami kenaikan sebanyak 7.261 SID sejak awal tahun sampai Maret,” paparnya.
Early menerangkan, investor pasar modal paling banyak berasal dari Kota Padang, Kabupaten Agam, Tanahdatar, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Padang Pariaman.
“Sedangkan daerah paling sedikit investor pasar modal adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok Selatan, Kota Pariaman dan Kota Padangpanjang.
“Tiga daerah dengan nilai transaksi tertinggi tercatat dari Kota Padang, Tanahdatar dan Kota Bukittinggi,” tutupnya. (Febry)