
PADANG – Masyarakat RT 03, RW 03 Koto Lua, Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh, Kota Padang mengeluhkan tebing pada saluran tersier di belakang rumah mereka yang masih belum didam. Akibatnya, dinding tebing kian hari kian terkikis dan mengancam bagian rumah mereka.
Dinding tebing saluran tersier tersebut kian terkikis akibat banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut. Kondisi itu bisa mengakibatkan rumah warga amblas.
Menyikapi hal itu, Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup DPRD Kota Padang, Helmi Moesim, mengatakan, kalau kondisi seperti itu terus dibiarkan, maka akan berdampak pada 19 KK yang berada di RT 03, RW 03 Kelurahan Kapalo Koto.
Saat berkunjung ke lokasi, Senin (22/8) sore, bersama Kasi Drainase PU Padang, Lurah dan Seklur Kapalo Koto, Sekcam Pauh dan Kasipem Kecamatan, Helmi mengatakan, Dinas PU Padang melalui Kasi Drainase dan Irigasi agar dapat segera mengerjakan dinding dam pada saluran tersier tersebut. Selain itu, saluran irigasi juga harus dibenahi sehingga bisa mengaliri sawah pada 4 RW di daerah Koto Lua Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh.
Sementara, Kasi Drainase PU Padang, Kasmaizal yang ikut ke lokasi mengatakan, setelah melihat ke lokasi, Dinas PU baru bisa melaksanakan pembangunan dinding dam pada saluran tersier di RT 03, RW 03 lebih kurang 100 meter dengan ketinggian 1,5 meter. Pembangunan dam dan perbaikan irigasi tidak bisa dilakukan sekaligus karena harus dilakukan satu program saja terlebih dahulu.
“Untuk pengerjaan melalui anggaran di PU sebesar Rp50 juta. Itu belum termasuk irigasi,” ujarnya.
Yang akan dikerjakan terlebih dahulu, kata Kasmaizal, adalah pembangunan dam di bagian belakang rumah warga untuk antisipasi agar rumah warga tidak amblas dibawa arus air. Pengerjaan direncanakan selesai dalam seminggu. Sementara untuk pengerjaan irigasi bukan tanggung jawab Kasi Drainase. Namun, ia berjanji akan menyampaikannya pada Kabid PU Padang. (baim)