Oleh: Yuke Alfi Zulyatmi *)
Pendidikan merupakan suatu aspek yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dengan adanya pendidikan manusia memiliki pedoman untuk masa depan.
Membahas mengenai pendidikan, maka tidak akan terlepas dari aspek agama, sosial, budaya dan karakter. Bahkan pendidikan menjadi suatu penentu kualitas diri seseorang dan menjadi tolok ukur seberapa tumbuh dan berkembang suatu negara.
Sudah genap satu tahun Indonesia terdampak virus Covid-19 yang mengakibatkan sebagian besar aspek kehidupan masyarakat menjadi pincang. Mulai dari aspek sosial, ekonomi, hingga pendidikan. Hal ini mengakibatkan masyarakat dirundung keterputus asaan.
Penulis melakukan pengamatan di Jorong Taratak Tangah Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, Sumtera Barat dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap tingkat kemauan belajar generasi penerus khususnya siswa sekolah dasar (SD) di Jorong Taratak Tangah yang perlahan menurun pada masa pandemi. Hal ini memberikan gambaran bahwa pandemi ini mempengaruhi tingkat kemauan belajar generasi penerus bangsa khususnya di Jorong Taratak Tangah.
Dengan hal yang demikian, peneliti mencoba untuk mendirikan rumah pintar di Jorong Taratak Tangah dengan kontribusi dari berbagai pihak meskipun dengan sarana yang belum memadai.
Dalam dunia pendidikan akan ditemukan berbagai faktor penghambat, salah satunya dalah minat belajar. Minat belajar akan lebih meningkat ketika kesadaran mengenai pentingnya pendidikan sudah tumbuh dalam diri setiap pribadi.
Pada awal Maret tahun 2020 Indonesia dilanda wabah Covid-19. Hal ini mengakibatkan kegiatan di luar rumah harus dikurangi. Kegiatan belajar pun dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dari rumah.
Hal ini mengakibatkan anak-anak tidak terlalu terkontrol oleh orangtua. Sebagian besar anak-anak terlupa dan melupakan pelajaran. Idelfa yang merupakan siswa kelas 5 SD masih belum bisa mengenal huruf dengan baik. Hal ini menjadi sebuah ancaman bagi generasi penerus bangsa.
Berangkat dari keresahan terhadap krisis minat dalam belajar maka saya memiliki tekad untuk membantu anak-anak di Jorong Taratak Tangah, di mana daerah ini merupakan tanah kelahiran saya. Saya ingin mengabdi dan membebaskan generasi penerus bangsa dari krisis ilmu dan moral pada masa pandemi dengan mendirikan rumah pintar.
Atas izin dari Ketua jorong Taratak Tangah dan Wali Nagari Sungai Nanam, saya mulai mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Bersama teman-teman dari Universitas Bung Hatta saya memberikan motivasi kepada anak-anak untuk mengikuti program rumah pintar ini.
Program ini menuai respon yang positif dari masyarakat . Setiap hari Minggu, anak-anak diberikan materi umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, PKN serta Pendidikan Agama dan moral.
Pada minggu keempat Widya, Fira, Salsa, Gani dan Shella dapat membaca dengan lancar setelah beberapa hari belajar membaca di Rumah Pintar. Motivasi belajar anak-anak yang mengikuti program Rumah Pintar di Jorong Taratak Tangah, saat ini sudah mulai meningkat dari sebelumnya. Pendidikan anak pada saat ini adalah prioritas bersama. *)
*) Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Ditulis dan dimohon untuk dimuat sebagai tugas kuliah.
(Seluruh isi tulisan adalah tanggung jawab penulis)