AGAM- Kerusakan terjadi di banyak titik pada ruas jalan provinsi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kerusakan ini menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan yang melintas.
Salah satunya adalah akses jalan yang menghubungkan Lubuk Basung dengan Bukittinggi, tepatnya di Sepanjang Jalan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya. Akibat kerusakan jalan provinsi itu, banyak kendaraan yang terjebak dan terpuruk dengan kondisi jalan berlubang dan bergelombang tersebut.
Informasi yang dirangkum Padangmedia.com, di lapangan, kerusakan ruas jalan provinsi itu diakui masyarakat sekitar sudah lama terjadi. Masyarakat beranggapan pemerintah provinsi tidak ada perhatian terhadap jalan tersebut.
“Kerusakan jalan provinsi ini sudah lama dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan. Seolah-olah, kami warga Tanjung Raya di anaktirikan oleh pemerintah,” ungkap warga Kularian Pasa Rabaa, Kenagarian Koto Kaciak, Robby Beje, Senin, (14/3).
Dia menambahkan, di saat musim hujan, lubang-lubang yang berdiamter cukup besar dan memiliki kedalaman 5-10 Cm tersebut tidak terlihat oleh para pengguna jalan. Akibatnya banyak pengguna jalan nyaris kecelakaan karena tidak mengetahui jalan rusak akibat tertutup air. Bahkan ada salah seorang pengendara sepeda motor mengalami pecah ban saat melewati lubang yang cukup parah tersebut.
“Apakah harus menunggu korban dulu, baru pemerintah bertindak?,” ujarnya mempertanyakan.
Ada beberapa titik lubang yang paling parah dan mempunyai diameter yang cukup besar seperti di Pasar Rabaa (Depan MAN Koto Kaciak), sekitar Simpang Kandis, Kularian, Pasar Ahad, Bayur dan masih banyak lagi lubang menganga hingga menuju kelok 44.
Salah seorang pengendara motor, Egi, mengaku akses jalan Lubuk Basung-Bukittingi tersebut setiap harinya ramai dilewati para penegndara. Namun ia mengkhawatirkan, kondisi jalan yang sangat parah itu akan menimbulkan kecelakaan bagi para pengendara sepeda motor maupun mobil.
“Kami minta pemerintah provinsi dan kabupaten untuk dapat memperhatikan kerusakan ruas jalan provinsi ini, sebelum memakan korban jiwa,”sebutnya. (fajar)