MENTAWAI – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai nomor urut dua, Rijel Samaloisa – Binsar Saleleubaja membawa konsep perubahan dalam visi dan misinya. Dengan slogan ‘Perubahan’, keduanya bertekad mengembalikan cita-cita awal saat Kabupaten Mentawai didirikan tahun 1999 lalu.
Sekretaris Tim Pemenangan Rijel-Binsar, Yonli Fran Siritoitet kepada wartawan, Rabu (1/2) menceritakan, pencalonan Rijel-Binsar diawali dari pembentukan pendukung keduanya yang disebut Sahabat Rijel-Binsar di salah satu peladangan di Goiso’oinan Kecamatan Sipora utara. Sahabat Rijel-Binsar yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai merespon positif dengan membentuk tim pemenangan. Saat itu, Sahabat Rijel-Binsar mendukung melalui KTP. Pasalnya, Binsar pada saat itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, dalam perjalanannya, Rijel – Binsar tidak jadi maju lewat jalur independen karena Binsar telah memasuki usia pensiun atau tidak lagi berstatus sebagai PNS.
Setelah melalui perjalanan dan komunikasi politik, akhirnya Rijel maju sebagai calon bupati dan Binsar sebagai calon wakil bupati. Rijel Samaloisa diusung oleh diusung Partai Demokrat dan Binsar Saleleubaja diusung Partai Hanura. Pendeklarasian pasangan tersebut dilakukan pada bulan April 2016.
“Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi sampai ke pencalonan. Salah satunya tantangan kesiapan dari kedua belah pihak karena situasi mereka yang masih dalam menjalankan tugas-tugas rutin. Rijel Samaloisa saat itu masih menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati aktif dan Binsar Saleleubaja sebagai Kepala Dinas Kehutanan tapi sudah diujung karirnya selaku pegawai negeri. Sementara itu, waktu yang diberikan KPUD Mentawai dalam pendaftaran calon dimulai dari pengurusan administrasi hanya satu bulan, baik pengurusan pajak, melaporkan kekayaan dan lainnya sebagai syarat bakal calon kandidat,” ujar Yonli.
Dalam konsep perubahannya, tujuannya adalah untuk kemakmuran masyarakat Mentawai dalam kebersamaan dan berdampingan hidup dalam kerukunan beragama. Dalam penerapannya, yang paling utama adalah pembenahan tata ruang. Setelah itu, peningkatan sumber daya manusia.
Dari sektor lain seperti pendapatan daerah akan digali dari pariwisata. Dalam konsepnya, pasangan Rijel – Binsar hendak menjadikan pariwisata yang berbudaya. Selanjutnya dari sektor perikanan, akan diupayakan peningkatan teknologi karena selama ini nelayan Mentawai lebih banyak yang masih memancing secara tradisional.
Kemudian di bidang pendidikan, pasangan Rijel – Binsar pada prinsipnya akan mengidentifikasi persoalan kenapa putra – putri Mentawai masih sedikit yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Mereka bakal membuat program pemberian beasiswa yang calon penerimanya akan dijaring melalui pemerintah terendah.
“Segi birokrasi pemerintahan juga akan dibenahi. Salah satunya dengan penetapan pejabat sesuai dengan skill-nya,” papar Yonli. (ers)