Restoran di Sumbar Harus Lebih Bersiap Hadapi Lebaran

PADANG – Sumatera Barat punya tradisi mudik lebaran yang unik dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Masa libur lebaran dilihat dari arus balik di Sumbar tidak hanya H+7, tapi sampai sebulan lebih.

Ketua ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies) Sumatera Barat, Ian Hanafiah dalam dialog Forum Editor Sumatera Barat di gedung BI Muaro, Padang, Selasa (31/5) mengatakan,  kondisi tersebut akan menggerakkan perekonomian masyarakat Sumbar, terutama pengusaha dan pedagang baik dalam skala besar dan kecil.

Ia meyakini, lebaran tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Selain itu, ia yakin pemalakan dengan modus menaikkan harga makanan setinggi-tingginya serta memungut tarif parkir di luar kewajaran sudah jauh berkurang.

Hanya saja, Ian menyorot kesiapan restoran di Sumbar. Dari pengalaman tahun lalu, banyak restoran yang kehabisan makanan padahal belum terlalu sore.

“Itu bisa dijadikan pelajaran positif agar restoran lebih mempersiapkan diri. Saya yakin lebaran tahun ini jauh lebih ramai,” ujarnya.

Selain itu, Ian menyarankan agar penerbangan ke Sumbar ditambah. Dari data tahun 2015 lalu, hunian kamar di hotel dan penginapan di Kota Padang dan Bukittinggi mencapai 5 ribu kamar. Itu belum termasuk  hunian di hotel-hotel kecil serta hotel-hotel di daerah lainnya selain di dua daerah di atas.

Jika setiap kamar dihuni dua orang saja dan mereka menghabiskan liburan selama empat hari, maka diprediksi ada Rp50 miliar uang yang beredar. Angka itu diasumsikan dari harga paket wisata Rp1,5 juta per orang per hari dan belanja selama empat hari itu sedikitnya Rp1 juta.

Sementara itu, Ketua Organda Sumbar, S.Budi syukur mengatakan, ketersediaan angkutan lebaran dipastikan mencukupi. Apalagi dengan adanya penambahan taksi 150 unit. Diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adapun tarif saat menjelang dan sesudah lebaran, seperti tahun lalu, tak lagi memberlakukan tuslah. Hanya akan ada tarif batas atas dan tarif batas bawah.

Dialog Forum Editor Sumbar (FEdS) pada seri ke 27 tersebut mengambil tema ‘Sambut Ramadhan Bersahaja’. Dialog disiarkan secara langsung oleh RRI Padang dan Clasy FM serta siaran tunda di PadangTV. (rin)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.