PADANG – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Prof. Saifullah menilai potensi remaja untuk meredam paham radikalisme sangat besar.
“Justru persemaian paham negatif tersebut sasarannya oleh para aktivis teror umumnya kepada generasi muda,” kata Saifullah di sela-sela acara Lomba Video Pendek ‘Kita Boleh Beda’ tingkat SLTA di Padang, Sabtu (21/5).
Pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme mestinya diajarkan dalam bentuk yang dekat dengan keseharian remaja.
Film atau dunia teknologi informasi amat dekat dengan anak muda. Karena itu sosialisasi sangat pas dilakukan dengan menggunakan media yang dekat dengan mereka.
Salah satu bentuk sosialisasi yang dilaksanakan oleh FKPT Sumbar adalah Lomba Video Pendek yang diikuti para siswa SLTA se Sumatera Barat.
Saifullah yang didampingi oleh Kabid Pemuda FKPT Sumbar, Agusrianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh FKPT di semua provinsi.
Para siswa berkompetisi membuat film pendek berdurasi 5 menit yang kontennya berisi bagaimana mengajak semua orang untuk hidup harmonis dan damai. “Bagaimana para siswa dapat memformat pesan bahwa berbeda-beda itu di Indonesia adalah sebuah harmoni yang patut dijaga dan dipertahankan demi persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Saifullah.
Sejumlah pesan yang tertangkap dalam video karya siswa SMA di Sumbar ini cukup kuat sebagai sebuah karya audio visual. “Banyak bakat terpendam di antara anak SMA ini, sehingga sulit juga menentukan yang terbaik,” kata Alwi Karmena, sineas Sumbar yang menjadi salah satu juri perlombaan tersebut.
Setelah diseleksi, terdapat delapan karya terbaik dari provinsi Sumatera Barat yang akan diseleksi hari ini sampai besok untuk mendapatkan satu karya terbaik mewakili Sumatera Barat pada grand final di Jakarta bulan September mendatang.
“Pemenang pertama tingkat Sumatera Barat akan diajak menghadiri malam grand final di Jakarta nanti,” kata Agusrianto. (rel)