SAWAHLUNTO – Setelah berjuang menyampaikan aspirasinya untuk menolak rencana Pemerintah Kota Sawahlunto dalam program regrouping SDN 12 Sapan menjadi SMP 10 ke DPRD serta ke Walikota, para walimurid akhirnya dapat bernafas lega. Pasalnya, dalam pertemuan wali murid dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Marwan, rencana regrouping tersebut akhirnya ditangguhkan berdasarkan keinginan wali murid.
“Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan sepakat ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan,” kata Marwan di hadapan wali murid SDN 12 Sapan yang juga dihadiri Kepala Badan Kesbangpol PBD Adriyusman, Asisten I Setdako Dedi Ardona, Kepala Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran Nurwansyah Putra serta Camat Barangin Zainul Anwar, Senin (24/7).
Sebelumnya, salah seorang wali murid Maryedi menyatakan, pemerintah jangan asal regrouping saja, harus dipertimbangkan berbagai hal. Kalau mau nambah sekolah, jangan yang sudah ada diganti, tetapi bangun saja sekolah yang baru. Karena, sekolah itu sudah lama di sana dan anak-anak sudah merasa nyaman sekolah di tempat itu.
“Apalagi, tidak ada sosialisasi pada kami sebelumnya. Hanya dalam waktu dua bulan sejak isu itu beredar, tau-tau anak-anak kami sudah akan dipindahkan. Jelas ini akan menimbulkan berbagai persoalan baru bagi kami,” tegasnya.
Pelaksanaan regrouping SDN 12 Sapan telah bergulir dua bulan. Wali murid sempat mengadu ke DPRD Kota Sawahlunto dan bersikeras untuk dibatalkan. (tumpak)
Komentar