PADANG- Sampai hari terakhir layanan penukaran uang baru pecahan kecil oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Selasa (18/4/2023) realisasi mencapai 98,12 persen. Tahun 2023 ini, BI Sumatera Barat menyediakan sebanyak Rp3,12 triliun uang baru pecahan kecil.
“Sampai hari ini sudah tercapai 98,12 persen. Artinya pelayanan untuk masyarakat mendapatkan uang baru pecahan kecil mencapai target,”kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Dadang Arif Kusuma di gedung BI Muara Padang, Selasa pagi.
Pelayanan hari terakhir penukaran uang di gedung BI Muaro Padang ditujukan untuk 250 orang yang sudah mendaftar di aplikasi pintar BI. Satu orang bisa menukarkan uang sejumlah maksimal Rp3,8 juta.
“Pengajuan penukarannya dilakukan melalui aplikasi, dengan mengisi identitas penukar dan jumlah yang akan ditukarkan. Ini untuk mempermudah masyarakat sehingga tidak terjadi antrian atau penumpukan serta mempermudah kami juga dalam menyediakan jumlah uang yang akan dibawa untuk kas keliling,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra menambahkan, animo penukaran cukup tinggi sehingga hampir seluruh uang kecil yang disediakan terserap di masyarakat.
Menurutnya, BI membuka pelayanan penukaran uang baru pecahan kecil bekerja sama dengan seluruh perbankan. Dalam program tahun ini, pelayanan dilakukan oleh perbankan di 156 titik di seluruh kabupaten dan kota serta layanan keliling dari Bank Indonesia Sumatera Barat.
“Kami berharap persediaan uang kecil yang sudah terserap ke masyarakat dapat memenuhi kebutuhan lebaran tahun ini,” ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan selalu memperhatikan keaslian uang Rupiah saat bertransaksi. Program layanan penukaran uang yang dilakukan oleh BI bersama perbankan salah satunya bertujuan untuk menghindari masyarakat dari kerugian akibat tertipu uang palsu dan sebagainya.
“Tujuan dari program ini yaitu untuk menjaga agar uang yang beredar tetap dalam kondisi baik dan layak edar serta mengantisipasi kemungkinan masyarakat tertipu uang palsu,” katanya.
Lebih jauh Endang menyebut, tingginya serapan uang kecil tersebut mengindikasikan perekonomian sedang berjalan baik dan daya beli masyarakat sedang menguat. Hal itu tergambar dari indek harga konsumen pada bulan lalu yang menunjukkan deflasi.
“Prakiraan bulan ini mungkin akan sedikit naik karena meningkatnya kebutuhan pada kelompok pembentuk inflasi, namun sejauh ini kita melihat masih terkendali,” kata Endang. F
Komentar