
PADANG – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta para penyuluh pertanian agar menularkan berbagai ilmu yang dimiliki kepada para petani dan menjembatani petani dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Penyuluh hendaknya menyamakan visi, misi dan persepsi dalam rangka menggenjot produksi petani.
Hal itu disampaikan Irwan Prayitno dalam materinya sebagai keynote speaker dalam Rapat koordinasi penyuluh pertanian se Sumatera Barat, Senin (13/3) siang. Menurutnya, penyuluh harus tangguh, mampu merancang strategi komunikasi dengan petani.
“Penyuluh hendaknya menjadi jembatan informasi dan ilmu yang dibutuhkan petani sehingga petani mendapat berbagai ilmu baru dalam berinovasi guna peningkatan produksi,” kata Irwan.
Dia menambahkan, para penyuluh memiliki peran penting dalam pencapaian program peningkatan produksi pertanian guna mencapai target penguatan ketahanan pangan. Berbagai pengetahuan tentang pupuk, benih unggul dan tata pengelolaan lahan yang baik harus ditularkan sedemikian rupa kepada petani melalui komunikasi yang mudah dipahami.
“Memang tugas ini berat namun demi membantu petani untuk sukses, penyuluh harus mampu menularkan berbagai pengetahuan yang dikuasai,” ujarnya.
Dia mengakui, mulai tahun 2017 ini, penyuluh sudah kembali ke dinas instansi masing-masing karena Badan Koordinasi Penyluh (Bakorluh) sudah dilebur. Meski demikian, koordinasi penyuluh masih tetap ada di bawah Satuan Tugas (Satgas) yang diharapkan saling berintegrasi dan bersinergi.
Dia mengingatkan, agar terbangun koordinasi lintas sektoral baik penyuluh pertanian, peternakan dan penyuluh perikanan. Perencanaan hendaknya juga dapat disusun dengan baik sehingga memiliki program kerja yang jelas dan tujuan yang terarah.
Dia juga meminta sistim pengkaderan dapat dilakukan oleh penyuluh senior kepada penyuluh yang baru sehingga terjadi regenerasi tenaga penyuluh. Penyuluh senior hendaknya membagi pengalaman kepada penyuluh baru agar ketika penyuluh senior sudah memasuki usia pensiun, program dan pengalaman kerjanya dapat diterapkan oleh penyuluh pengganti.
Dalam kesempatan rakor tersebut, juga dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pihak dalam rangka mendukung Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi komoditas strategis. MoU antara lain melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BPJS Ketenagakerjaan, Bulog Divre Sumatera Barat, BPTP, Bank Nagari, BRI, PT Pupuk Iskandar Muda dan Petrokimia Gresik. (feb)