AGAM – Acara “Rakik-Rakik,” merupakan salah satu tradisi Anak Nagari Salingka Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, dalam memeriahkan malam takbiran.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam, Hadi Suryadi, SH, tradisi tersebut sudah ada sejak lama. Bahkan sejak zaman penjajahan tempo doelo tradisi itu sudah ada dan berkembang sampai ke zaman kemerdekaan.
Dikatakannya, dulu, pertunjukan rakik-rakik dimeriahkan hampir seluruh anak nagari di salingka Danau Maninjau. Bahkan bentuk rakik-rakik pernah dilombakan antar nagari. Menjelang malam takbiran, para pemuda membuat rakik (rakit) bambu. Rakik-rakik dihias dengan lampu obor dan lampion, sehingga terlihat indah dan megah di perairan danau.
Kemudian rakik-rakik berlayar di danau, sekali-sekali terdengar dentuman meriam bambu. Itu, menurut para sesepuh, merupakan lambang perlawanan terhadap penjajah. Dentuman meriam bambu itu diibaratkan tembakan meriam benaran terhadap penjajah.
Suasana makin terasa meriah, dan sakral, ketika lantunan takbir ikut berkumandang. Pertunjukan tambua tansa semakin memantapkan acara tersebut benar-benar meriah.
“Rakik-rakik membuat malam takbiran lebih meriah di Kecamatan Tanjung Raya,” kata Hadi Suryadi.
Dikatakan, malam takbiran Lebaran kali ini, para pemuda dan pengurus Masjid Gasang, sudah memberitahukan akan mengadakan acara Rakik-Rakik. Namun diyakini, dalam skala berbeda, pada umumnya di beberapa nagari di Salingka Danau Maninjau, pesta sejenis dilaksanakan anak nagari.
“Yang resmi melaporkan kegiatan rakik-rakik, baru Panitia Rakik-Rakik Masjid Gasang. Panitianya sudah melaporkan kegiatannya kepada kami,”jelasnya.
Ia menambahkan, pada malam takbiran, objek wisata di daerah itu tidak ditutup, sebagaimana pada malam pergantian tahun. Walau demikian, petugas keamanan bersama para pemuda sekitar objek akan menjaga dan mengawasi objek tersebut, agar tidak dimanfaatkan pihak tertentu untuk berbuat tidak senonoh.
“Kepada warga, terutama para pendatang yang merayakan malam takbiran, diharapkan tidak menodai kesucian malam tersebut dengan perbuatan yang dilarang Allah SWT,” imbaunya. (fajar)
Komentar