JAKARTA – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengucapkan duka cita atas bencana gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9) lalu. Ucapan duka cita tersebut disampaikan langsung oleh Raja Salman kepada Presiden Jokowi lewat sambungan telepon.
“Beliau menyampaikan belasungkawa atas bencana gempabumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sekaligus menawarkan bantuan bilamana Indonesia membutuhkan,” tulis Presiden Jokowi dilansir dari laman Setkab RI, Selasa (2/10).
Menurut Jokowi, ucapan duka cita dan tawaran bantuan baik langsung ataupun tak langsung juga mengalir dari seluruh belahan dunia. Ucapan duka cita dan tawaran itu di antaranya datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Singapura Halimah Yacob, Presiden Uni Emirat Arab Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Sekjen PBB Antonio Guterres, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Perdana Menteri India Narendra Modi, sampai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ungkapan belasungkawa dan tawaran bantuan tersebut dinilai membesarkan hati serta memberi pesan kuat bahwa Indonesia kita tidak sendirian menghadapi masa-masa sulit.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengemukakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menerima bantuan dari luar negeri terkait penanganan bencana gempabumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Wiranto mencatat, sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk membantu penanganan bencana di Palu, antara lain dari Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan China.
Menurut Menko Polhukam, beberapa alasan untuk menerima bantuan dari luar negeri tersebut salah satunya, karena Indonesia sudah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara. Bantuan, katnya, merupakan buah kunjungan dari Presiden Jokowi ke negara-negara lain yang kemudian membuahkan satu perasaan partisipasi, perasaan solidaritas antarnegara, dan itu tidak bisa ditolak. (rin/*)
Komentar