MENTAWAI – Bencana banjir kini seperti sudah rutin menghampiri Kabupaten Kepulauan Mentawai, khususnya Pulau Siberut, dalam lima tahun terakhir. Terakhir, banjir terjadi pada 6 Januari 2017 lalu yang melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Utara dan Siberut Barat.
Akibat kejadian tersebut, tanaman masyarakat banyak rusak karena terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam bangunan sekolah, rumah ibadah dan ratusan rumah.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Mentawi, Galor Anas. SE. M.Ec.Dv kepada padangmedia.com, Senin (30/1), banjir yang terjadi di Siberut belum lama ini merendam tiga kecamatan. Di Kecamatan Siberut Selatan, banjir terjadi di daerah Salappak, Madobaq, Magosi dan Rogdok. Sementara, di Siberut Utara banjir berdampak di dua dusun di Desa Malancan, yaitu Sibeuocut dan Srilanggai. Sedangkan di Siberut Barat, banjir hanya terjadi di satu tempat, yakni Sigapokna.
Ketinggian banjir yang melanda di tiga kecamatan itu sekitar 80 cm. Bahkan di Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Barat, rata-rata ketinggian banjir mencapai 1 meter.
Dari tiga kecamatan yang terkena dampak banjir, pihak BPBD Mentawai mendistribusikan logistik sesuai dengan dampak banjir. BPBD hanya menyalurkan bantuan logistik berupa air bersih, makanan dan 110 paket kebutuhan sehari-hari ke Dusun Sibeuocut dan Dusun Srilanggai.
Galor Anas mengatakan, belum diketahui penyebab pasti Siberut menjadi langganan banjir belakangan ini. (ers)