SAWAHLUNTO – DPRD kota Sawahlunto meminta Program Full Day School yang telah diterapkan Pemerintah Kota Sawahlunto perlu dievaluasi kembali.
Hal itu diungkapkan Jhoni Warta, Juru Bicara Fraksi Demokrat plus PDI Perjuangan pada rapat peripurna pendapat akhir fraksi tentang laporan Pertanggungjawaban APBD 2014 di gedung dewan, Senin (6/7).
Menurutnya, ada kecendrungan menurunnya anak-anak Sawahlunto diterima pada perguruan tinggi. Ia menengarai salah satu indikatornya akibat kualitas pendidikan yang masih rendah.
“Kegiatan fullday perlu dievaluasi kembali. Dengan mengelompokkan kegiatan fullday, dimana untuk kelompok SLTP agar dilaksanakan dengan fokus kegiatan agama. Untuk tingkat SLTA, difokuskan untuk mengacu kepada kualitas materi pelajaran tambahan untuk anak-anak kelas 10 dan 11. Sementara untk kelas 12 difokuskan untuk try out dan pembahasan kumpulan – kumpulan soal atau silabus soal beberapa tahun bekangan dalam ujian masuk perguruan tinggi,” katanya pada paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Weldison dan Hasjhoni serta dihadiri walikota Sawahlunto Ali Yusuf.
Hal senada juga dilontarkan Fraksi Persatuan Pembangunan terkait program Full Day School. Menurut Deri Asta, juru bicara fraksi, perlu dilakukan evaluasi oleh tim independen seperti perguruan tinggi atau lembaga resmi lainnya. Tujuannya, supaya hasil evaluasi lebih objektif dan dimana kekurangannya disempurnakan.
“Ke depan kita harus satu persepsi dalam melaksanakan Full Day School tersebut. Kalau perlu, DPRD dapat membentuk Panitia Khusussekaligus untuk mengevalusi kualitas pendidikan secara keseluruhan,” katanya. (tumpak)