PADANG- PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi prediksi peningkatan permintaan dan kendala distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji selama musim libur lebaran Idul Fitri 1446 H.
Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menyebutkan, pihaknya memprediksi terjadi kenaikan permintaan pada BBM jenis gasoline. Kenaikan permintaan antara lain terjadi pada Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dengan angka fluktuatif, sementara untuk jenis gasoil justru terjadi penurunan konsumsi kecuali untuk jenis Dexlite dan Pertamina Dex.
“untuk menghadapi lonjakan konsumsi serta antisipasi permasalahan distribusi kami melalui Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) telah menyiapkan langkah-langkah yang bertujuan untuk memastikan suplai BBM dan Elpiji ke masyarakat tidak terganggu,” kata Satria, Rabu (19/3/2025).
Menurut Satria, Satgas dimulai sejak tanggal 17 Maret hingga 13 April 2025. Prediksi puncak arus mudik lebaran diperkirakan tanggal 27 sampai 29 Maret sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi tanggal 5 sampai 7 April 2025.
Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Barat Fahri Rizal Hasibuan menambahkan, prediksi peningkatan konsumsi BBM jenis Gasoline diperkirakan sekitar 22 persen. Sedangkan konsumsi BBM jenis gasoil diprediksi turun 9,7 persen dan BBM industri diperkirakan turun sekitar 3 persen dari kondisi pemakaian normal.
Dia merinci, untuk BBM jenis gasoline, lonjakan konsumsi diperkirakan dari jenis Pertalite sekitar 26 persen dari pemakaian normal 1.749 kilo liter menjadi 2.203 kilo liter perhari. Kemudian Pertamax diperkirakan naik sekitar 5,5 persen dari 382 kilo liter menjadi sekitar 403 kilo liter per hari dan Pertamax Turbo naik 12 persen dari sekitar 9 kilo liter menjadi 10 kilo liter per hari.
“Sedangkan untuk jenis gasoil, bio solar diperkirakan turun sekitar 10 persen dari 1.392 kilo liter menjadi sekitar 1.253 kilo liter. Sementara Dexlite diperkirakan naik 5 persen dari pemakaian normal 24 kilo liter menjadi 25 kilo liter perhari dan Pertamax Dex naik 2 persen dari 6 kilo liter menjadi sekitar 7,9 kilo liter perhari,” kata Fakhri.
Sementara untuk BBM pesawat terbang yaitu Avtur diperkirakan naik 14 persen dari pemakaian normal 89 kilo liter menjadi sekitar 102 kilo liter per hari. Untuk Elpiji diperkirakan naik sekitar 12 persen.
Fakhri menegaskan, stok BBM dan Elpiji di Provinsi Sumatera Barat saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan. Antara lain satu terminal BBM, 1 terminal LPG, 1 DPPU, 147 SPBU dan 377 Pertashop serta 166 Agen LPG dan 10 SPBE.
Kemudian untuk memastikan layanan, pihaknya juga telah menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial, seperti jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama. Layanan pendukung tersebut berupa 54 SPBU 24 jam, 164 Agen LPG Siaga, 2 titik layanan BBM dan Kiosk Pertamina Siaga, 4 motorist/PDS BBM dan 20 mobil tangka stand by serta 2 layanan Kesehatan.
“Kami juga membentuk tim tanggap darurat untuk mengantisipasi kendala suplai ke wilayah rawan bencana, jalur padat wisata, jalur Utama lintas mudk, juga Langkah antisipatif lainnya untuk pengamanan pasokan BBM dan Elpiji,” tegasnya. F