
MENTAWAI – Tidak disangka, seorang prajurit TNI ada pula yang sukses dalam bercocok tanam. Praka Johan Munthe namanya. Ia bertugas di Kodim 0319 Mentawai.
Di sela waktu luangnya sepulang dinas menjalankan tugas pokok TNI, Praka Johan Munthe menjalankan usahanya itu. Berawal dari membuka usaha memelihara ternak bebek empat tahun yang lalu. Ia selanjutnya mulai membuka lahan pertanian di lokasi perumahan TNI Km. 10 Tuapeijat Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara.
Tanaman yang diolah adalah tanaman palawija cabe merah, terong, pepaya dan sayur-sayuran seperti sayur kangkung, sayur singkong dan lainnya. Bibitnya ia peroleh dari Dinas Pertanian Mentawai.
Saat ditemui padangmedia.com di rumahnya di Komplek Perumahan TNI-AD Kodim 0319 Mentawai akhir pekan kemarin, Praka Johan Munthe menyebutkan, aktivitas yang dilakukannya, selain untuk usaha, pada prinsipnya adalah untuk memotivasi masyarakat.
“Jika kita bercocok tanam di pekarangan, sekurangnya bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan tidak harus menunggu bahan sembako dari luar. Hasil tanaman tersebut juga masih kategori kebutuhan untuk wilayah Tuapeijat,” katanya.
Salah satu contoh, saat pertama kali membuka usaha memelihara bebek dengan biaya ringan tapi hasilnya memuaskan. Untuk konsumsi makanan bebek sebanyak 200 ekor bisa terpenuhi makanannya dengan satu kapling batang sagu. Hasil dari produksi telor bebek dalam satu hari bisa mencapai sekitar Rp300 sampai 400 ribu.
Saat ini, ia mengaku mendapatkan keuntungan yang lumayan dari usaha sederhananya. Rata-rata masyarakat pedagang sayur-sayuran di sana mengambil bahan dari tempatnya. Ia memperkirakan hasil tanaman tersebut dalam satu minggu bisa menghasilkan sekitar Rp500 ribu.
“Sekarang sudah punya pelanggan. Kalau mereka butuh tinggal datang ke lokasi tanaman,” ujarnya.
Selain dari bercocok tanam, Praka Johan Munthe juga membudidayakan ikan lele jumbo. Untuk pemasarannya masih di wilayah Tuapeijat dengan sistem order sendiri kepada pengecer. Dalam empat bulan sudah bisa dipanen sekitar 500 kilogram. Ikan lele tersebut lebih diutamakan untuk kebutuhan masyarakat, setelah itu baru dijual ke rumah makan dan pedagang lainnya.
Dari hasil kerja kerasnya bercocok tanam tersebut, Johan Munthe pernah mengikuti lomba apotek tanaman hidup tingkat Sumbar yang diselenggarakan oleh Korem 032/Wirabraja dalam rangka HUT Persit pada Juni 2017. Ia mendapat juara dua terbaik dalam apotek tanaman hidup.
Hasil usaha bercocok tanam itu sudah pernah disampaikan ke pihak pemerintah setempat. Pemkab pun merespon dengan baik. Ia juga pernah mengajak masyarakat setempat untuk memelihara bebek dan mengusulkan program tersebut kepada pihak pertanian. Namun karena persyaratannya banyak, Johan Munthe mengambil alternatif jalan sendiri. Biayanya pun tidak terlalu besar.
Diakuinya, dari hasil penjualan telor bebek, ia bisa membeli kendaraan. ”Alhamdulillah, selama ini tidak pernah terpakai gaji. Aktivitas usaha pun dilakukan setelah melaksanakan tugas pokok di Kodim 0319 Mentawai,” katanya.
Dikatakan Johan Munthe, dalam melakukan usaha, yang penting sebenarnya adalah kemauan dan niat. Ia berniat hanya untuk mencari sampingan saja. Tapi, kalau serius bisa lebih besar lagi penghasilannya.
Tak hanya usaha ternak dan bercocok tanam, Praka Johan Munthe juga membuka usaha rental mobil. Saat ini usahanya itu sudah berjalan tiga bulan dan dipromosikan kepada wisatawan yang datang ke Mentawai. Ia bahkan sudah melakukan kerja sama dengan resort-resort. Ada beberapa mobil yang dipersiapkan untuk mobil khusus penumpang dan mobil khusus barang. Fasilitas tersebut bisa digunakan oleh pihak jasa lainnya, bukan hanya dikhususkan bagi wisatawan asing. (ers)