MENTAWAI – Komando Distrik Militer (Kodim) 0319 Mentawai menggelar sosialisasi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) kepada seluruh anggota Kodim, Kamis (15/12). Sosialisasi dimaksudkan agar tidak ada lagi prajurit TNI yang dipecat karena kasus narkoba.
Hal itu diungkapkan Dandim Mentawai, Letkol Inf Fajar Tri Yulianto saat membuka kegiatan di aula Makodim 0319 Mentawai. Dandim mengharapkan seluruh personil TNI AD baik yang berada di Kodim maupun yang berada di empat wilayah pulau Mentawai untuk dapat menjaga nama baik TNI dan nama keluarga serta bersama-sama untuk mencegah narkoba di wilayah kerja masing-masing.
Anggota TNI yang terlibat kasus narkoba, kata Dandim, akan ditindak tegas jika terbukti melakukannya. Tindakan tegas dilakukan sesuai intruksi pemerintah pusat untuk bebas dari narkoba, baik di kalangan apapun.
“Jadi, peran TNI harus mengawasi peredaran narkoba yang masuk ke wilayah Mentawai. Sebagai pertahanan negara, harus siap menjauhi larangan itu. Seluruh prajurit TNI harus terbebas dari pengaruh bahaya narkoba, karena kalau sudah mengkonsumsi maka akan merusak moral dan kepribadian setiap prajurit itu sendiri,” ujarnya kepada padangmedia.com.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan seluruh prajurit TNI AD, khususnya Kodim Mentawai, jangan sampai melakukan penyalahgunaan narkoba. Yang jelas, bagi prajurit TNI harus siap menjauhi segala jenis narkoba, sebab jika terbukti tidak ada tolerir bagi prajurit, tegasnya.
Dandim mengajak seluruh prajurit bersama masyarakat serta unsur lainnya untuk bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba yang beredar di Bumi Sikerei. Sikap menolak peredaran gelap narkoba dibutuhkan sebuah komitmen bersama.
Sementara, Pasintel Kodim 0319 Mentawai, Kapten Jakobus Haloho mengatakan, sosialisasi serta pengarahan tentang bahaya narkoba dilakukan dalam rangka melaksanakan program P4GN kegiatan tahun 2016. Kepada seluruh personil TNI AD diminta kerjasamanya untuk memberantas peredaran narkoba yang masuk ke wilayah Mentawai, kerena tugas tersebut bukan hanya satu instansi saja melainkan tugas bersama.
“Narkoba sangat rentan di wilayah kepulauan, apalagi gerbang Mentawai sangat lebar terbuka dimana-mana. Hal ini perlu kita awasi dengan ketat. Peredaran orang keluar masuk juga banyak dari Mentawai. Jangan sampai generasi muda hancur gara-gara narkoba masuk ke Mentawai,” ungkap Jakobus.
TNI, katanya, harus mengambil bagian dalam pengawasan serta memberantas masuknya narkoba ke wilayah Bumi Sikerei yang akan merusak semua orang. Kepada parajurit juga ditekankan agar jangan pernah sekali-sekali menyentuh barang haram tersebut.
“Seperti yang disampaikan pimpinan, bagi anggota TNI yang terlibat narkoba tidak ada toleransi dan akan diproses secara aturan. Bahkan, akan terancam diberhentikan sebagai anggota TNI karena bahaya narkoba sangat merusak,” tutupnya. (ers)