Prajurit Harus Bisa Lindungi Diri dari HIV AIDS

Sosialisasi HIV AIDS bagi prajurit TNI Kodim 0319 Mentawai. (ers)
Sosialisasi HIV AIDS bagi prajurit TNI Kodim 0319 Mentawai. (ers)

MENTAWAI – Memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS), Kodim 0319 Mentawai melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan AIDS di aula Makodim Mentawai, Selasa (20/12). Kegiatan diikuti 40 peserta dari prajurit beserta Persatuan Istri Tentara (Persit).

Dandim 0319 Mentawai, Letkol. Inf. Fajar Tri Yulianto menyebutkan, kegiatan tersebut sengaja ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap permasalahan HIV dan AIDS. Dengan demikian, para prajurit bisa melindungi diri dari infeksi HIV serta dapat memberikan dukungan kepada orang yang terinfeksi dan terdampak HIV dan AIDS.

Menurut Dandim, permasalahan HIV, AIDS dan narkoba sudah begitu merusak tatanan hidup masyarakat tanpa mengenal usia, status sosial dan jenis kelamin. Korban terus meningkat mulai dari pelajar, mahasiswa, IRT, pegawai, dan lain-lain. Kelompok terbesar adalah remaja yang merupakan penerus bangsa.

“Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi. Diharapkan semua prajurit serta lapisan masyarakat menjadi paham. Walaupun di Bumi Sikerei belum ada terkena penyakit tersebut, namun perlu kita waspadai bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Kasdim 0319 Mentawai Mayor Purwadi mengatakan, dengan dilaksanakan sosialisasi tersebut bisa memberikan pendewasaan dalam mengubah perilaku yang lebih baik serta memeriksakan diri ketika merasa dirinya berisiko tinggi.

Dikatakan, pada prinsipnya, seluruh prajurit beserta istri harus paham dulu tentang HIV/AIDS yang diberikan oleh nara sumber dari Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Budi Andri. Ilmu yang diberikan diharapkan dapat diserap dengan baik dan bisa pula disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat Mentawai di wilayah masing-masing.

Menurutnya, sosialisasi pencegahan dan penanggulangan AIDS sangat penting bagi setiap satuan prajurit serta istri. Sebagai prajurit yang ditugaskan di kepulauan, perlu mewaspadai penyakit itu, katanya.

“Bagi prajurit beserta istri harus dapat memahami materi yang disampaikan narasumber dengan baik dan juga dapat berkonsultasi kepada ahlinya, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran, karena semua orang pasti rasa ingin tahu dengan penyakit tersebut. (ers)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *