AGAM – Salah satu potensi perikanan di Kabupaten Agam yang dinilai sangat prospektif saat ini adalah usaha tambak udang. Hal itu dikatakan kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Ermanto kepada padangmedia.com belum lama ini.
Menurutnya, lahan untuk membangun usaha tersebut cukup tersedia di daerah itu. Pemkab Agam pun memberikan kemudahan, berupa perizinan dan akses jalan menuju lokasi usaha, serta kemudahan lainnya yang akan memudahkan dan menguntungkan investor.
Di sisi lain, Pemkab Agam juga akan membantu tenaga ahli agar investor mampu mengelola usahanya dengan sebaik mungkin.
“Kita sudah siapkan beberapa lokasi untuk membangun usaha tambak udang di Kecamatan Tanjung Mutiara. Namun sampai kini belum ada peminat serius, “katanya.
Ia menduga, penyebab utama masih belum adanya investor berminat, karena usaha tambak itu padat modal. Setidaknya, satu unit tambak membutuhkan modal sekitar Rp500 juta.
Dijelaskan, awalnya Pemkab Agam, melalui DPKP berniat usaha tambak udang menjadi tempat pengalihan usaha perikanan keramba jala apung (KJA), dalam mendukung upaya penyelamatan Danau Maninjau.
“Kita berharap para pengusaha kuat KJA mau mengalihkan usahanya ke usaha tambak udang. Ternyata, mereka tidak berminat,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya mengalihkan sasaran kepada para pengusaha lainnya. Juga belum ada yang berminat.
Walau demikian, Ermanto mengaku tidak akan putus asa “menjual” potensi tersebut kepada para pemodal, terutama pemodal kuat asal daerah itu.
Ia berharap ada pemodal kuat asal Agam mau menanamkan investasinya di daerah asalnya. Penanam modal dimaksud sangat besar artinya bagi daerah, terutama dalam upaya mengalihkan usaha petani ikan KJA dari Danau Maninjau ke usaha tambak udang. Dengan demikian, upaya penyelamatan danau, yang dikenal Save Maninjau semakin cepat terwujud. (fajar)
Komentar