JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati mendesak aparat kepolisian untuk segera mengungkap aktor intelektual maupun pelaku lapangan pengedar obat Paracetamol Caffein Carisoprodol (PCC). Pengungkapan kasus itu segera agar korban jiwa tak terus berjatuhan.
“Pemerintah dan kepolisian perlu melokalisir sekaligus memberi perhatian khusus atas masalah ini. Saya menilai, ini bukan peristiwa biasa, karena merujuk banyaknya korban yang berjatuhan dalam waktu yang hampir bersamaan,” kata Okky dilansir dari laman DPR RI, Selasa (19/9).
Okky menilai, dalam kasus itu terlihat mandulnya peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi peredaran obat-obatan di tengah masyarakat. Seharusnya uji pre-market lebih diperketat. Faktanya, BPOM tidak memiliki uji klinis atas obat yang beredar. BPOM hanya mengecek dokumen saja.
“Tradisi seperti ini harus diubah. Peran BPOM harus dipastikan hadir mulai dari hulu produksi obat hingga hilir ke konsumen. Mekanisme Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang disusun oleh BPOM mestinya tidak hanya di atas kertas berupa aturan saja, namun BPOM harus memastikan implementasi di lapangan,” tambah politisi PPP itu.
Selain itu, jalur mata rantai distribusi obat-obatan dari produsen hingga konsumen harus benar-benar diawasi dengan ketat. PCC yang beredar di Kendari merupakan produk impor. Oleh karenanya, BPOM harus bekerja sama dengan Bea Cukai untuk memastikan obat yang masuk ke Tanah Air aman dikonsumsi masyarakat. Ini pelajaran penting bagi pemerintah untuk memproteksi kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat. (rin/*)