MENTAWAI – Hasil yang diperoleh atlet Mentawai pada Porprov XIV 2016 di Kota Padang cukup menggembirakan. Selain berhasil pindah dari posisi juru kunci pada pelaksanaan Porprov sebelum-sebelumnya, kontingen Mentawai juga memperoleh medali melebihi dari yang ditargetkan.
Pada pelaksanaan Porprov XIV yang berakhir 29 November 2019, kabupaten yang dikenal dengan julukan “Bumi Sikerei” tersebut berhasil meraih 12 emas, 18 perak dan 26 perunggu. Padahal KONI Mentawai sebelumnya hanya menargetkan perolehan 10 emas dari 22 cabor yang diikutkan.
Tujuh dari 12 emas yang diraih kontingen Mentawai pada Porprov XIV disumbangkan dari cabor angkat berat/angkat besi. Sementara, dua emas disumbangkan cabor pencak silat dan satu emas masing-masing dari cabor tinju, karate, dan muaythai.
“Ini patut kita syukuri. Luar biasa, atlet kita ada peningkatan,” kata Ketua Umum KONI Mentawai, Fernando Sabajau kepada padangmedia.com, Jumat (2/12).
Hal lain yang menggembirakan, katanya, Mentawai berhasil menduduki urutan ke 15 dari 18 kontingen kabupaten/kota peserta (minus Kota Padangpanjang) pada pesta olahraga terbesar di Sumatera Barat. Pada Porprov XIII di Dharmasraya dua tahun lalu, Kabupaten Mentawai hanya mampu meraih 2 emas, 4 perak dan 28 perunggu. Saat itu, seperti pada Porprov sebelumnya, Mentawai masih setia di posisi juru kunci, sebagai peringkat 19 dari 19 kabupaten kota.
Dikatakan Fernando, kepengurusan KONI Mentawai saat ini memang belum maksimal. KONI Mentawai baru selesai melakukan musyawarah olah raga tingkat kabupaten (Musorkab) beberapa waktu lalu dan kepengurusan lengkap pun belum terbentuk. Meski demikian, KONI Mentawai tetap maksimal bekerja.
“Keberhasilan ini berkat kerjasama seluruh pihak terkait, terutama kerja keras para atlet dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah. Ini merupakan langkah awal yang baik bagi Kabupaten Mentawai,” ujarnya.
Plt Bupati Mentawai, Syafrizal Ucok saat pelaksanaan Porprov XIV di Padang, beberapa kali menyempatkan diri untuk memberi dukungan langsung pada para atlet Mentawai yang sedang berlaga. Ia juga secara spontan memberikan bonus uang tunai bagi atlet peraih medali.
Sementara itu, pelatih atlet angkat berat/angkat besi dan binaraga (PABSI) Mentawai, Stevanus Sabaggalet mengaku sangat bangga dengan anak-anak asuhnya yang turun di laga Porprov XIV, yang mampu menyumbangkan 7 emas, 3 perak dan 6 medali perunggu.
“Alhamdulillah, kita bisa memberikan yang terbaik untuk Mentawai melalui PABSI. Ini tentu akan kita evaluasi kembali untuk nanti tampil lebih baik lagi,” kata Steva
Peluang untuk mendulang medali emas, kata Steva, sebenarnya masih sangat terbuka. Namun disayangkan, banyak lifter asal Mentawai yang lari ke daerah lain dengan alasan mendapat kompensasi pekerjaan di pemerintahan dan bonus yang lebih dari daerah lain.
“Ini masalah klasik sebenarnya. Ada beberapa lifter kita, asli putra Mentawai yang membela Kota Padang, karena di Padang dia mendapat pekerjaan dan bonus dari pemerintah setempat,” ujar Steva.
Menurut Steva, atlet-atlet Mentawai memiliki potensi besar, terutama pada cabor-cabor tertentu seperti beladiri. Namun ia mengaku, perhatian Pemerintah Mentawai masih kurang dalam menjamin kelanjutan karir atlet. (ers)
Komentar