AGAM – Masyarakat Kabupaten Agam belum banyak yang belum menyadari akan tingginya nilai ekonomi yang dihasilkan pohon aren. Padahal, di samping memiliki nilai ekonomi tinggi, aren cocok sebagai tanaman pelindung di kawasan daerah aliran sungai (DAS).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Agam, Ir.Yulnasri, MM, kepada padangmedia.com, Kamis (31/12), di Lubuk Basung.
Dikatakannya, sebagai tanaman ekonomi, aren bisa menghasilkan nira, buah dan ijuk. Nira bisa diolah menjadi minuman atau diminum segar. Di samping itu juga bisa diolah menjadi gula aren. Buahnya bisa diolah menjadi penganan enak, seperti dikolak. Ijuknya juga bisa dijadikan atap bangunan dan aneka kerajinan.
Sebagai tanaman pelindung DAS, aren sangat strategis. Pohon tanaman itu berakar serabut dan mampu menahan erosi. Di sisi lain, pohon aren diyakini tidak akan dilirik para perambah hutan, karena tidak bisa dijadikan kayu, seperti pohon jenis kayu-kayuan.
“Bila kawasan DAS dihijaukan dengan tanaman kayu-kayuan dan MPTS, para perambah hutan akan mencurinya bila pohonnya sudah layak ditebang,” ujarnya pula.
Karena itu, Yulnasri mengharapkan agar warga yang tinggal dekat DAS tertarik untuk menanam aren. Ia juga berharap agar pihak nagari dan para pemuka masyarakat di daerah itu memotivasi warga untuk menanam aren di kawasan DAS.
“Bila warga yang tinggal dekat DAS ikut terpanggil untuk menanam aren, kami siap menyediakan bibitnya sesuai kebutuhan,” tutupnya. (fajar)