Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melambat, Indonesia Terjaga

JAKARTA – Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang makin melambat. Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2019 tumbuh 5,02 persen (year on year/ yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko menjelaskan, pertumbuhan itu relatif sama dengan capaian pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,05 persen (yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik yang tetap terjaga dan kinerja sektor eksternal yang membaik di tengah permintaan global dan harga komoditas global yang menurun,” kata Onny melalui siaran pers di situs resmi Bank Indonesia, Rabu 96/11/2019).

Dia memaparkan, ekspor pada triwulan III 2019 tercatat tumbuh positif menjadi 0,02 persen (yoy). Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan kinerja pada triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,98 persen (yoy).

“Sementara itu, kinerja impor mengalami kontraksi 8,61 persen (yoy), lebih dalam dari kinerja pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi 6,78 persen (yoy),” paparnya.

Bauran kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah yang telah ditempuh guna mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan turut mendukung perbaikan kinerja sektor eksternal tersebut, terutama ekspor neto migas.

Di sisi lain, permintaan domestik tetap terjaga, terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat pada triwulan III 2019 sebesar 5,01 persen (yoy). Di samping itu, investasi tumbuh ditopang oleh kinerja investasi bangunan yang tumbuh sebesar 5,03 persen (yoy).

Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha (LU) beberapa diantaranya tumbuh lebih tinggi. Pada sektor primer ada LU pertambangan dan penggalian. Kemudian LU industri pengolahan di sektor sekunder serta LU perdagangan besar dan eceran. Demikian juga LU transportasi dan pergudangan, serta LU jasa keuangan dan asuransi di sektor tersier.

Bank Indonesia memandang kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan III 2019 tetap positif di tengah kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan. Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi.

“Termasuk juga dalam rangka mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing serta Penanaman Modal Asing (PMA),” tandasnya. (*/fdc)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *