
Sekian lama terpaksa harus menggunakan bensin eceran, warga sekitar Barung Barung Belantai dan Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan kini tidak lagi kesulitan memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor mereka. Pertashop hadir dan beroperasi di pinggir jalan Lintas Padang-Painan, tepatnya di wilayah Talawi Barung Barung Belantai.
Simon, warga setempat mengaku kehadiran Pertashop itu memberikan manfaat besar kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor di daerah tersebut. “Selama ini, masyarakat sering terpaksa harus membeli bensin eceran di pinggir jalan karena jarak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sangat jauh,” tuturnya, Senin (15/11/2021).
Dia menerangkan, SPBU terdekat berada di Nagari Kapuh, sekitar 15 kilometer dari tempat tinggalnya. Itupun satu-satunya SPBU di Kecamatan Koto XI Tarusan.
“Dari perbatasan Kota Padang menuju Painan, Pesisir Selatan, setelah di Bungus Teluk Kabung, SPBU hanya ada di Kapuh, sekitar 15 kilometer dari sini,” sebut Simon.
Dapat dibayangkan, bagaimana sulitnya masyarakat mendapatkan BBM selama ini. Padahal, rata-rata di setiap rumah paling tidak ada satu unit sepeda motor untuk kendaraan sehari-hari.
“Kalau harus ke SPBU untuk mengisi bensin, keburu mogok di jalan. Akhirnya, mau tidak mau bensin eceran menjadi pilihan,”ujarnya.
Sejak ada Pertashop di daerah Talawi, masyarakat sudah jarang mengeluhkan BBM. Mobilitas juga semakin lancar. Pertashop di Talawi itu menurut Simon menyediakan Pertamax.
“Soal harga, memang lebih mahal dari bensin (premium). Tapi soal kualitas pasti Pertamax lebih unggul. Apalagi bensin eceran juga dijual dengan harga sama oleh pengecer, jadi lebih baik beli di Pertashop,” ulasnya.
Simon merasakan manfaat lain selama mengisi BBM dengan Pertamax di Pertashop. Dia merasakan performa mesin sepeda motornya lebih baik, perawatan lebih enteng sehingga bisa lebih hemat biaya.
Dia menyebutkan, keberadaan Pertashop itu sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM. Menurutnya, setidaknya ada tiga Pertashop yang diketahuinya di sepanjang jalan lintas Padang-Painan di Kecamatan Koto XI Tarusan. Dua lainnya ada di Barung Barung Belantai dan Siguntur.
Keberadaan Pertashop di sepanjang jalan lintas tersebut menurut Simon tentu tidak saja meringankan masyarakat sekitar tetapi juga bagi pengguna jalan. Dari Siguntur ke SPBU di Kapuh diperkirakan berjarak sekitar 20 kilometer. Sedangkan dari Siguntur ke Bungus Teluk Kabung sekitar 10 sampai 15 kilometer.
“Jadi sangat terbantu dengan adanya Pertashop, jarak semakin dekat sekaligus mendapatkan BBM berkualitas,” tuturnya.
Pertashop Tidak Sekedar Cari Untung
Sementara itu, Risnaldi, salah seorang pemilik izin Pertashop di Kecamatan Bayang melihat, Pertashop bukan sekedar bisnis cari keuntungan. Pada daerah-daerah seperti wilayah tempat tinggalnya, keberadaan Pertashop lebih kepada membantu masyarakat mendekatkan akses pemenuhan kebutuhan BBM.
“SPBU terdekat dari sini ada di Kapuh Koto XI Tarusan dan di Sago Kecamatan IV Jurai. Sementara di Bayang sampai ke Bayang Utara tidak ada SPBU. Bayangkan bagaimana sulitnya masyarakat mendapatkan BBM,” ucap Risnaldi.
Dia berpendapat, usaha Pertashop tidak sekedar bisnis, tetapi lebih kepada membantu masyarakat. Jauhnya jarak SPBU menyebabkan pemenuhan kebutuhan BBM menjadi kendala. Aktivitas masyarakat menjadi terbatas.
“Pertashop menyediakan Pertamax atau Pertalite, harganya sama dengan di SPBU dengan kualitas terjamin karena dipasok langsung dari depot Pertamina. Jadi, lebih kepada membantu masyarakat sebetulnya. Harganya kan sudah ditentukan Pertamina, sama seperti di SPBU,” ujarnya.
Pertamax Series Sesuai Kebutuhan Mesin Kekinian
Sementara itu, menyoal kualitas Pertamax Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo), Utama, seorang pemilik mobil mengungkapkan Research Octane Number (RON) BBM tersebut sesuai standar yang direkomendasikan pabrikan kendaraan bermotor. Kendaraan keluaran terbaru, baik mobil maupun sepeda motor merekomendasikan BBM dengan RON 90 dan 92 ke atas.
“Bisa dilihat ada stiker kecil di dekat tanki bahan bakar, rekomendasi pabrikan adalah BBM dengan RON 90 ke atas. BBM Produk Pertamina yang memiliki RON sesuai rekomendasi tersebut adalah Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo,” ungkap Utama, pemilik Datsun Go+ Panca itu.
Warga Koto XI Tarusan yang berdomisili di Kota Padang itu mengungkapkan, sering bolak-balik ke kampung menjenguk orang tua. Sejak Pertashop beroperasi di kawasan Siguntur dan Talawi, Utama mengaku tidak khawatir lagi akan kehabisan BBM di tengah jalan.
“Dulu kalau mau ke kampung harus isi BBM dulu di Padang baru berangkat, sekarang tidak khawatir lagi karena sudah ada Pertashop yang menyediakan Pertamax di perjalanan,” ucapnya.
Pertashop Untuk Dukung Perekonomian Masyarakat

Pertashop merupakan tindak lanjut nota kesepahaman Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan Pertamina nomor 193/1536.A/SJ tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa Dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa pada tanggal 18 Februari 2020.
Ada tiga golongan Pertashop yaitu Gold, Platinum dan Diamond. Pertashop golongan Gold memiliki kapasitas BBM di bawah seribu liter per hari, luas lahan dibutuhkan sekitar 18×8 meter.
Kemudian Pertashop Platinum, kapasitas BBM mencapai hingga tiga ribu liter per hari. Luas lahan dibutuhkan sekitar 200 meter persegi. Terakhir golongan Diamond, yaitu Pertashop dengan kapasitas di atas tiga ribu liter perhari dengan luas lahan dibutuhkan hingga 500 meter persegi.
Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina (Persero) Retail Sumbar I Made Wira Pramarta beberapa waktu lalu menjelaskan, penyebaran Pertashop ke seluruh pelosok adalah untuk mendekatkan pelayanan memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas kepada masyarakat.
“Penyebaran Pertashop hingga ke pelosok merupakan komitmen Pertamina dalam rangka mendekatkan pelayanan memenuhi kebutuhan BBM masyarakat di daerah yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),” kata Wira.
Dia menegaskan, Pertamina berkomitmen dan memastikan BBM berkualitas dapat tersedia hingga ke seluruh pelosok. Hingga saat ini, jumlah Pertashop di Sumbar sudah mencapai 200 unit, tersebar di 14 kabupaten.
Selain itu, baru-baru ini juga dioperasikan satu SPBU Hub di kawasan Aka Biluru Kabupaten Limapuluh Kota. Merupakan SPBU reguler yang difungsikan sebagai titik penyimpanan dan pendistribusian BBM ke Pertashop menggunakan tangki penyimpanan di SPBU.
Menurut Wira, SPBU Hub yang pertama di Sumatera itu akan memasok BBM untuk sekitar 86 Pertashop di empat kabupaten yaitu Limapuluh Kota, Agam, Tanahdatar dan Kabupaten Sijunjung. Dengan adanya SPBU Hub, maka akan mengurangi jarak tempuh distribusi, dibanding dikirim langsung dari depot Pertamina di Bungus Teluk Kabung.
Mengutip laman resmi Pertamina, Pertashop merupakan program kemitraan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi dan produk ritel lainnya, dengan mengutamakan lokasi pelayanan di desa yang jauh dari SPBU.
Persyaratan menjadi mitra pertama sekali adalah WNI yang memiliki izin usaha seperti koperasi, usaha dagang, CV, PT atau badan usaha lainnya. Memiliki kelengkapan administrasi yang masih berlaku seperti KTP, NPWP serta akta pendirian perusahaan.
Kemudian memiliki atau menguasai lahan yang akan digunakan untuk usaha Pertashop. Lokasi harus bisa dilalui mobil tangki dengan bobot 8 ton. Diprioritaskan tidak berdekatan dengan SPBU. Harus strategis dan juga harusbl didukung ketersediaan jaringan listrik yang stabil.
Selain itu juga mendapat rekomendasi dari kepala desa setempat. Untuk modal, sesuai dengan golongan Pertashop yang akan didirikan. Untuk Gold sebesat Rp250 juta, Platinum Rp400 juta dan Diamond Rp500 juta.
Dukungan yang diberikan Pertamina, antara lain perangkat berupa totem, tangki, dispenser berikut instalasinya. Kemudian, calon operator Pertashop akan mendapatkan pelatihan selama satu minggu, mendapatkan magang di SPBU terdekat serta pelatihan secara dalam jaringan (daring). Juga mendapatkan SOP pengoperasian serta pembinaan dari Pertamina secara periodik. (*)
(Poto: dokumentasi siaran pers Pertamina)
Penulis : Pebri D Chaniago (PEBRIUS DWINUS) Wartawan Madya 9749
Ditulis untuk dilombakan dalam Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) tahun 2021
Komentar