PASAMAN – Permasalahan gizi ganda mulai dari kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa menjadi salah satu perhatian dalam bulan bhakti TNI KB-Kes tahun 2018 di Pasaman. Program itu tengah digenjot di seluruh Indonesia.
Menurut Kepala DPPKB Pasaman, Yusnimar, hal itu disebabkan terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga lini lapangan, infrastruktur program terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan. “Maka untuk itu, melalui pencanangan bhakti ini, kita bersama TNI bisa mengatasinya,” kata Yusnimar saat persiapan dan pencanangan , bhakti TNI Kb-Kes tahun 2018 di Pasaman, Selasa (3/7) Kegiatan itu dihadiri Bupati Pasaman, Yusuf Lubis bersama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0305 Pasaman, Letkol Arh Pri Isdiyanto dan jajaran, kepala OPD dan lainnya. ,
Menurutnya, perkembangan bhakti TNI KB-Kes sangat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan strategis. Terutama pada era desentralisasi saat ini, mekanisme operasional program relatif yang belum berjalan secara optimal.
Sementara, Dandim Letkol Arh Pri Isdiyanti mengatakan, pencanangan Baksos TNI KB-Kes merupakan momentum penting yang diharapkan dapat berkontribusi nyata dan meningkatkan kesertaan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis yang dapat menjangkau sasaran sampai dengan daerah terpencil dan tertinggal, dengan mendekatkan pelayanan program KKBPK kepada masyarakat untuk menjaga kualitas pelayanan dan kelangsungan ber-KB,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, BKKBN dan TNI, semua pihak harus bekerjasama meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dapat dilakukan di setiap desa di Kampung KB. Sasaran Kampung KB utamanya adalah penduduk yang tinggal di wilayah miskin, padat penduduk, kurang memiliki akses kesehatan, terpencil, pesisir, kumuh dan kesertaan ber-KB nya masih rendah. (riki)
Komentar