SIBERUT – Persiapan pelaksanaan pembukaan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kecamatan Siberut Selatan sudah 90 persen. Pembukaan akan dibuka oleh Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Camat Siberut Selatan, T. Lumban Raja kepada padangmedia.com, Selasa (4/4) usai pelaksanaan gladi kotor di lapangan Muara Siberut Selatan mengatakan, kegiatan pra TMMD sudah dilaksanakan bersama masyarakat setempat. Salah satunya pembukaan badan jalan sepanjang 3 km, tinggal 2 kilomter lagi yang akan dibuka pada saat pelaksanaan nanti.
“Untuk pemberian lahan dalam rangka pembukaan badan jalan sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, bahwa lahan yang diberikan itu tidak ada ganti rugi dan jalan yang dibangun oleh TNI untuk masyarakat Siberut,” ucapnya.
Menurutnya, sebelum dilakukan pembukaan TMMD, jauh hari sudah disebarkan undangan ke seluruh instansi yang ada. Ia berharap pembukaan kegiatan sampai akhir kegiatan dapat berjalan dengan baik.
“Kita hanya terkendala dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini hujan terus,” tuturnya.
Untuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam menyukseskan kegiatan TMMD tahun ini, menurut T. Lumban Raja, sebelumnya sudah dilakukan koordinasi bersama Dandim dan Muspika untuk membentuk panitia. Kepanitiaan itu mengikutsertakan tokoh masyarakat, instansi terkait, organisasi, pemuda dan pihak sekolah.
Selain itu, pada pembukaan TMMD ke 98 di Kecamatan Siberut Selatan nanti akan disemarakkan dengan Turuk Sikerei dan drum band dalam penyambutan yang melibatkan 33 personil dari SMA dan SD Yos Sudarso Siberut Selatan. Turuk Sikerei merupakan kebiasaan orang Mentawai dalam menyambut Rimata (kepala daerah atau pejabat tinggi, red) yang datang ke daerahnya. Itu menandakan bahwa mereka welcome dan selalu terbuka.
T. Lumban Raja berpesan kepada masyarakat untuk selalu menerima tamu dengan baik. Apalagi dengan program TMMD yang sangat membantu daerahnya. Dengan anggaran sedikit, tapi pembangunan yang dilakukan bisa lima kali lipat. Hasil pembangunan nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat Mentawai sampai ke anak cucu, bukan orang lain, terangnya. (ers)
