Percepat Penurunan Stunting, Pemko Sosialisasikan Perwako No. 47 Tahun 2022

PADANGPANJANG – Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang gelar sosialisasi Perwako No. 47 Tahun 2022 tentang Percepatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting di Kota Padangpanjang Tahun 2022-2024, Kamis (29/9) di Aula Bappeda.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Asisten I, Syahdanur, S.H, M.Si, Kepala Bappeda Rusdianto, S.IP, MM, Kadis Kesehatan, dr. Faizah, serta OPD terkait, camat dan lurah.

Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si menyampaikan, kegiatan ini penting dilaksanakan guna memandu langkah-langkah dan aksi yang akan dilakukan untuk menurunkan angka stunting.

“Sampai saat ini kita sudah mengumpulkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap kelurahan untuk memberikan sosialisasi stunting,” ujarnya.

Sementara itu Ketua TP-PKK Kota, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP menyampaikan, saat ini angka stunting balita di Padangpanjang adalah 14,7 persen, berdasarkan survei Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM). Untuk anak usia di bawah dua tahun (baduta) sudah mencapai angka nasional di angka 13,5 persen.

“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah karena sudah bekerja keras dan perhatian sekali menurunkan angka stunting. Kami di PKK akan selalu menjadi mitra kerja dan ikut serta dalam menurunkan angka stunting ini. Ke depan kita harapkan seluruh stakeholder melakukan aksi untuk hal ini,” tuturnya.

Sementara itu Kadis Kesehatan Kota (DKK) dr. Faizah mengatakan, Pemko sedang gencarnya menurunkan angka stunting. Mulai dari menyusun rencana, termasuk menyosialisasikan Perwako.

Dikatakannya, kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam menurunkan stunting. “Jika kita bersama-sama menurunkan angka stunting, hasilnya akan lebih maksimal,” ujarnya.

Kepala Bappeda Rusdianto, S.IP, MM, selaku narasumber menyampaikan, selama dua tahun terakhir ini upaya daerah dalam menurunkan angka stunting sudah menjadi kebijakan strategis.

Dipaparkannya, Padangpanjang dalam reformulasi target RPJMD 2018-2023 prevalensi stunting sudah turun dari tahun 2019 dipersentase 19,5 persen. Pada 2020 menjadi 17,06 persen, dan di 2021 menjadi 16,52 persen, serta 2022 pada angka 15,51 persen.

“Untuk 2023, Inshaa Allah akan mencapai 13,98 persen, jika kita semua saling membantu dan bersama-sama dalam menurunkan angka stunting. Kita percepat, kita cegah dan kita turunkan,” pungkasnya. (de)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.