MEDAN – PT Pertamina Regional Medan mencatat, terjadi lonjakan pemakaian bahan bakar pesawat udara, Avtur pada akhir tahun 2017. Lonjakan penyaluran Avtur sejak tanggal 18 hingga 30 Desember 2017 tercatat sekitar 26 persen.
General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Erry Widiastono mengungkapkan, penyaluran harian normal di wilayah MOR I adalah sebanyak 1.171 kiloliter (kl). Namun pada periode 18 sampai 30 Desember 2017 mencapai 1.477 kl.
“Selama periode Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Naru) 2017, terjadi lonjakan sekitar 26 persen dari penyaluran harian normal 1.171 kl naik menjadi 1.477 kl,” katanya, Jumat (5/1).
Wilayah kerja MOR I Pertamina adalah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. Erry mengungkapkan, kenaikan konsumsi Avtur tertinggi pada periode Satgas Naru 2017 terjadi di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sultan Iskandar Muda, Aceh yang naik dari 60 kl menjadi 141 kl per hari atau 134 persen.
Sementara untuk DPPU Kuala Namu, Medan, terjadi peningkatan sekitar 43 persen dari penyaluran harian normal 427 kl menjadi 610 kl. DPPU Sultan Syarif Kasim II, Riau, terjadi kenaikan 11 persen dari penyaluran harian normal 180 kl menjadi 200 kl. Sedangkan untuk DPPU Minangkabau untuk suplai Bandara Internasional Minangkabau (BIM), kenaikan sekitar 9 persen dari 160 kl menjadi 175 kl.
“Kondisi berbeda terjadi pada DPPU Hang Nadim, untuk suplai bahan bakar Avtur Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Justru terjadi penurunan sekitar 9 persen dari penyaluran harian normal 293 kl menjadi 267 kl,” tandasnya. (feb)